Welcome to my story!!
~Dia itu bintang, tinggi dan sulit digapai~
~Rembulan untuk Altair~
****
Hari yang paling membosankan adalah hari Senin. Ketika harus bangun pagi untuk sampai ke sekolah tepat waktu. Berbaris di bawah teriknya sinar matahari mengikuti jalanya upacara bendera. Hingga mendengarkan amanat dari pembina upacara yang katanya sepatah duapatah kata, tetapi nyatanya tak berujung. Dari mengevaluasi jalanya upacara hingga menyinggung siswa tidak taat aturan.
Entah berapa lama pembina itu berbicara padahal tak ada yang menggubrisnya. Udara semakin panas membuat sebagian murid mengeluh. Bahkan ada beberapa murid pingsan ditempat. Membuat drama ini menjadi-jadi.
Saat pembina upacara yang tak lain dan tak bukan adalah kepala sekolah di SMA Gemilang akan mengakhiri amanatnya, tiba- tiba beliau teringat sesuatu.
"Baik sekian anak-anak amanat upacara pada pagi hari ini saya akhiri, eh.. iya saya melupakan sesuatu. Untuk Rembulan Annora silahkan maju ke depan. Bulan akan menggantikan Aldo Mahendra ketua OSIS sebelumnya, dikarenakan Aldo akan mengikuti pertukaran pelajar ke Jepang." Sesuai dengan instruksi kepala sekolah Bulan melangkahkan kakinya ke depan.
Rembulan Annora, gadis cantik yang selalu menggunakan baju oversize, terkenal pemberani dan galak. Dia tak begitu berprestasi, hanya memiliki kemampuan standar di bidang akademis. Namun dia termasuk siswi aktif dalam berorganisasi.
Suara teriakan murid lain mengantarnya. Bukanya kagum, hanya saja mereka tak sanggup berdiri lebih lama lagi, kapan ini berakhir?
Perempuan itu tersenyum, menjabat tangan beliau lalu menerima mikrofon yang diberikan. "Sebelumnya terimakasih atas kepercayaan bapak ibu, seperti yang disampaikan Pak Yusuf saya akan menggantikan Aldo sebagai ketua OSIS. Untuk itu saya minta kerjasamanya. Terimakasih. "Bulan mengakhiri kalimat itu dan kembali ke tempatnya. Semua memberi tepuk tangan. Upacara pun dilanjutkan hingga selesai.
***
Alta dan Daniel berjalan menuju ke kantin. Padahal upacara bendera sudah selesai sejak dua puluh menit yang lalu dan artinya pelajaran segera dimulai. Bahkan semua guru sudah masuk ke kelas untuk mengajar.
Daniel yang memesan makanan sedangkan Alta yang memilih tempat. Mereka menikmati sarapan berdua. Memang Alta hanya memiliki satu teman.
Bukanya tak ada yang mau berkawan dengannya, tetapi memang lelaki itu yang menciptakan jarak. Bahkan banyak yang mau berteman dengannya.
Dia itu bintang, tinggi dan sulit digapai. Hanya orang yang di izinkan lah yang bisa mendekat dan sejauh ini Daniel lah yang terlihat dekat.
"Gimana nyokap lo?" tanya Daniel.
"Masih sama," jawab Alta datar.
Tanpa diceritakan pun Daniel cukup tau apa yang dirasakan cowok itu. Karena memang hanya Daniel yang tau menahu soal Alta.
Bulan keluar dari koprasi dengan membawa spidol. Tanpa sengaja ekor matanya melihat tubuh tegap seorang lelaki. Bulan mengenalinya meski belum pernah bertatap muka secara langsung dengannya. Manusia itu seringkali menjadi buah bibir para temanya. Dia Altair Ferdinand, siswa paling berpengaruh di sekolah ini. Siapapun yang bermasalah dengannya akan berakhir mengerikan. Alta tak segan melakukan apapun demi menghabisi musuhnya.
Bulan membalikkan badan menatap Alta. Ah tidak, ada dua lelaki di sana. Alta bersama Daniel.
"Lo berdua gak dengar bel?" tanya gadis itu. Bulan mendekat menyisakan jarak beberapa langkah dari meja yang di tempati mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rembulan untuk Altair
Teen FictionDia Altair, seperti namanya dia itu bintang. Tinggi dan sulit digapai, diam namun bersinar. Tumbuh dalam kebencian membuatnya menjadi seorang yang dingin, arogan dan suka semena-mena. Dia dapat melakukan apapun dengan semaunya. Namun semua berubah...