Fakta Rahasia

33 6 3
                                    

Hai prend aimkombekk!!

Hal paling memalukan adalah ketika menyadari orang kamu benci adalah orang yang paling kamu butuhkan.

~Rembulan Untuk Altair~

。◕‿◕。

Sebuah tepukan di punggung mampu menghentikan langkah Alta. Lelaki itu membalikkan tubuhnya. Setelah mengetahui siapa si pelaku, Alta kembali melanjutkan jalannya menuju kelas yang tertunda.

"Lo nggak penasaran, kenapa gue hari ini udah masuk?" tanya Daniel, ya orang yang menepuk pundak Alta tadi adalah Daniel. Biasanya lelaki itu baru akan masuk saat hari ke-lima  setelah libur tahun baru. Hal itu disebabkan keluarganya selalu berlibur ke luar negeri untuk merayakan hari Natal.

Alta menjawab tidak minat, "Kenapa?

"Adek gue sakit, kampret! Keluarga gue gagal ke Amerika. Jadinya Natal tahun ini cuman di rumah nenek," curhat Daniel.

"Seenggaknya lo ada keluarga buat ngerayain hari raya," balas Alta membuat Daniel tak enak hati, karena berbicara tentang keluarga di depan anak broken home.

"Enmm, sorry ya? Gue nggak bisa nemenin pas hari jadi lo," ujar Daniel mengalihkan pembicaraan.

"Sans." Alta menepuk pundak Daniel.

Meskipun mereka memiliki keyakinan yang berbeda tetapi, tidak menjadi penghalang bagi keduanya untuk menjalin persahabatan.

Tanpa sengaja mata Daniel menangkap wajah seseorang. Dia memberikan kode kepada Alta supaya mendekat. Akan tetapi, Alta menolaknya dengan gelengan kepala.

"Kenapa?" tanya Daniel keheranan.

Alta masih bersikap cuek, "Biarin dulu."

"Lo nggak takut lagi, 'kan.
Kayak dulu?"

Alta memberi tatapan remeh, "Perlu gue buktiin?"

Daniel memutar bola matanya, "Terus mau lo gimana?"

"Kita lihat dulu tujuan dia pindah ke sini."

Daniel berdecih, "Udah jelas! Dia pindah sini, karena tau kalau lo sekolah di sini."

"Gue selalu bilangin soal dia berkali-kali. Tapi, jawaban lo selalu kita lihat dulu, kita lihat dulu mulu."

"Ya, mau lo gimana? Gue nyamperin dia terus gue pukul tanpa sebab gitu?" geram Alta.

"Lo tenang aja, gue bukan Alta yang dulu lagi."

。◕‿◕。

Entah apa yang dipikiran Alta saat ini, dia melempar kunci sepeda motor milik Bulan ke dalam kolam ikan di parkiran. Gila, mungkin lelaki itu sudah benar-benar gila.

"Kak Alta! Lo apa-apan sih?"

"Lo, 'kan yang laporin gue bolos hari ini?" tuduh Alta tanpa ba-bi-bu.

Bulan semakin dibuat melotot tak percaya. Demi apapun, Bulan yakin iblis pun minder, karena kalah saing  melihat tingkah laku manusia setengah setan di hadapannya ini.

Rembulan untuk AltairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang