Hay pren i'm come back!!
Makasih yang dah baca dan vote cerita ini.
Btw setiap part ada minimal 1500 kata loh, jadi semangatin ya.Dia itu nggak jahat, cuma orang-orang belum beruntung melihat kebaikannya
Rembulan untuk Altair
Bulan berjalan menuju kelasnya. Menyapa beberapa orang yang dia temui. Senyumnya masih belum pudar dari tadi. Rasanya pagi ini dirinya lebih bersemangat untuk sekolah. Sengaja memilih jalur memutar agar dapat melihat Rey di kelasnya. Lokasi kelas dua belas berada dilantai atas sedangkan kelas sebelas ada dilantai bawah. Artinya Bulan harus naik turun tangga. Padahal bila nanti bertemu pasti dia sok tidak tahu. Hayo ngaku, kalian pasti pernah begini!
Dan benar saja. Ketika Bulan melewati kelas Rey, matanya mencuri pandangan ke arah kelas itu. Di dalam, cowok itu sedang berbincang dengan teman sebangkunya. Sialnya ketika Bulan sedang memperhatikannya, Rey malah menoleh padanya. Bulan mengalihkan pandangan ke arah lain dan bergegas pergi. Padahal nanti malam juga bertemu.
Setibanya di kelas Bulan berlari ke arah Tessa yang sedang duduk di kursi. Dia mencubit kedua pipi sahabatnya. "Tessa, gue seneng banget tau nggak."
"Aawss, selo aja kali," Tessa mengusp pipinya.
"Kenapa? Manu Rios bales DM gue?"
"Bukan lah, gue diajak dinner dong," Bulan ikut duduk di sampingnya.
"Demi apa? Kok Lo nggak pernah cerita kalo punya doi," Tessa mendadak heboh.
"Lo nggak halu kan? Sama siapa?"
"Ya nggak lah, emang lo tukang halu."
"Hayo, ngomongin gue ya," tiba-tiba Dean datang. Cowok itu duduk di atas meja sambil mengangkat satu kakinya.
"Dih GR, lo." Tessa berujar.
"Sama kak Rey. Itu loh yang jadi senior waktu kita MPLS," Bulan menjawab pertanyaan Tessa tadi.
"Hah, Rey yang mantan ketos itu?" Tanya Tessa dan dijawab anggukan oleh Bulan. Tessa mendadak tidak suka.
"Lo jangan mau sama dia. Dia playboy tau. Atau gini deh gue comblangin sama cowok lain mau nggak? Pokoknya jangan si Rey itu," hasut Tessa.
"Heleh, bilang aja lo juga naksir kan? Makanya nglarang Bulan sama kak Rey," sahut Dean.
"Nggak ya, dia udah banyak makan korban tau."
"Udah Bulan, nggak usah dengerin dia. Tessa itu cuman iri sama lo, dia kan inceranya cowok famous."
"Lo kok jadi nuduh gue? Gue cuma nggak mau Bulan jadi korban manusia sespesies sama lo."
"Sok tau lo, kenal kak Rey aja kagak."
"Lo yang sok tau." Hingga terjadi perdebatan saling menyalahkan diantara mereka berdua. Bukan hanya itu bahkan dua anak manusia itu saling mendorong satu sama lain.
"Udah woy, ribut Mulu kerjaan lo berdua," Bulan mencoba melerai.
Tessa mengusap air matanya. "Gue mau pindah duduk sama lo," ucapnya ketus pada Bulan. Lalu mengambil tas miliknya dan memindahkan ke meja Jasmine yang bersebelahan dengan Bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rembulan untuk Altair
Dla nastolatkówDia Altair, seperti namanya dia itu bintang. Tinggi dan sulit digapai, diam namun bersinar. Tumbuh dalam kebencian membuatnya menjadi seorang yang dingin, arogan dan suka semena-mena. Dia dapat melakukan apapun dengan semaunya. Namun semua berubah...