Hay pren i'm come back!!
Makasih yang dah baca dan vote cerita ini.
Jangan lupa share cerita ini ke kawan kamu ya....
Jika kamu menemukan orang yang egois dan membuat semua menjadi sulit. Percayalah dia tak dapat cukup cinta saat tumbuh dewasa
Rembulan untuk Altair
****
"Girls time! " pekik Tessa masuk ke kamar Bulan. Bersama itu Jasmine juga ikut dengan menenteng dua keresek putih. Bulan berlari menyambut mereka. Berpelukan seperti Teletubbies.
"Kok lama sih, ngapain dulu? Ngepet buat beli jajan?" tuding Bulan tega. Teman datang baik-baik malah difitnah. Dasar!
"Mana bisa, orang babinya ada di sini." Tessa tak mau kalah.
"Wah minta di gampar lo, pergi sana! Gue cuma temenan sama Jasmine." Bulan berlagak mengusir Tessa. Cewek itu mengibaskan tangannya.
"Skip baperan," ujar Tessa lalu duduk di kursi belajar kamar Bulan. Ya, mereka hanya bercanda. Drama seperti ini sudah biasa.
Sudah seminggu sejak kejadian Rey mengajaknya Dinner. Tessa dan Dean tidak lagi bermusuhan. Cewek itu juga sudah pasrah jika Bulan dekat dengan Rey. Malam ini tiga gadis itu memutuskan untuk menghabiskan malam Minggu bersama.
"Seblak gue aman kan?" tanya Bulan.
"Tenang, semua beres kok," jawab Tessa sambil meletakkan ranselnya di kasur Bulan.
Mereka duduk melingkar di atas karpet kamar tersebut. Jasmine mulai mengeluarkan bawaannya. Sebelum ke sini Tessa dan Jasmine membeli beberapa camilan. Mereka makan bersama.
Biasanya, ketika mereka berkumpul seperti ini hal yang mereka lakukan hanya makan, gosip dan nonton drama Korea bersama.
Tessa membuka pembicaraan. "Lo tau nggak kak Alta it- ," ucapannya terpotong.
"Stop stop, gue nggak mau denger soal si pengabdi setan itu. Gue masih sebel soal Minggu lalu." Bulan menutup telinganya dengan kedua tangan. Memang apa pentingnya cowok itu di hidup Bulan?
"Sekate-kate Lo kalo ngomong, ganteng gitu lo kata pengabdi setan. Gini ya Bulan! Justru karena lo ada problem sama kak Alta my lup lup, gue mau kasih info penting," kata Tessa dengan secepat kilat.
"Yaudah apa? Awas ya kalo nggak penting." Bulan menggesekkan jarinya ke leher sebagai ancaman.
"Dia pemilik yayasan SMA Gemilang."
Seketika Bulan yang sedang menyeruput kuah seblaknya tersedak. Wajahnya memerah. Jasmine yang peka menyodorkan minuman kaleng ke Bulan. Barulah cewek itu dapat mendesah lega setelah minum. "What? Lo nggak ngarang kan?"
Tessa mengambil iPad didalam ranselnya. Menunjukan sebuah artikel. Didalamnya tertuliskan bahwa SMA Gemilang resmi dialihkan kepemilikannya. Rupanya sekolah itu adalah warisan dari kakeknya yang bernama Malik Abraham untuk cucunya Altar Ferdinand sebagai hadiah ulang tahun yang ke tujuh belas tahun. Dengan syarat Alta tetap diperlakukan selayaknya murid lain.
"Lo belajar ngedukun di mana sih?" Jasmine heran. Tessa ini memang tidak dapat diragukan kemampuannya mengorek informasi. Bahkan dia dinobatkan sebagai pemegang akun lambe turah SMA Gemilang.
"Hebat kan gue, keturunan Intel nih bos!" memang faktanya kakek Tessa dulunya seorang porli di bagian intelejen. Mungkin bakatnya diwarisi oleh Tessa. Nyatanya anggota keluarganya yang lain tidak ada bakat seperti Tessa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rembulan untuk Altair
Teen FictionDia Altair, seperti namanya dia itu bintang. Tinggi dan sulit digapai, diam namun bersinar. Tumbuh dalam kebencian membuatnya menjadi seorang yang dingin, arogan dan suka semena-mena. Dia dapat melakukan apapun dengan semaunya. Namun semua berubah...