Part 27

5.2K 432 56
                                    

Vote dulu, sayang.

___

"Kok keluar?" tanya Deva pada Rena yang sedang mencak-mencak tak jelas duduk di sampingnya.

Rena memutar kepalanya menoleh pada sang suami. "Mamah nelpon," jawabnya malas.

"Dia siapa, Dev?" tanya si perempuan tadi dengan menunjuk ke arah Rena.

"Gue babu dia, kenapa?!" aku Rena meninggikan nada suaranya. Kesal? Iya!

"Dia istri saya." Sambil merangkul bahu  Rena, Deva berucap meralatkan jawaban Rena.

"Istri? Kamu beneran udah punya i- istri?"

Rena mengerutkan keningnya, ni cewek pasti mantannya, batinnya menerka-nerka.

"Dia siapa sih? Pasti selingkuhan Lo, ya?!" tanya Rena mendelik ke arah pria itu.

Deva mendekatkan bibirnya ke telinga Rena, "mantan," bisiknya datar.

"Saya Surinah." Surinah ini menjawab seraya melengkungkan bibirnya.

Rena membulatkan mulutnya, "Oh Lo mantannya Deva? Kalian mau balikan?"

Seketika Deva mengangkat tangannya menyentil bibir tipis Istrinya itu. Balikan balikan, dia kira Deva ini tukang selingkuh apa?

"Aish! Sakit tauk!"

Si perempuan tadi hanya tersenyum canggung, "kalo mba nya mau dipoligami, saya siap jadi madu," ucap Surinah tanpa malu.

Rena berdecak malas, ia tak menanggapi si Surinah ini. Dia beralih pada Deva yang berada di sampingnya sedang menatapnya.

"Mamah nelpon, dia tadi nyari Lo. Nih!" tutur Rena sembari memberi ponsel yang tadi dia pegang. Deva menerimanya, tanpa menjauh, ia menghubungi Ibunya.

Rena mengalihkan pandangannya pada Sarinah, "emang Lo mau?" tanyanya, menaikkan satu alisnya sembari tersenyum remeh.

Berani sekali menjadi madu. Hadeuh, mentang-mentang mukanya manis, tapi bukan semanis madu, jadi sok sok an mau jadi madu. Dih, Rena bukan lebah, ya, mau saja mengumpulkan madu, tapi laki-laki di sampingnya sepertinya akan begitu. Huh, tak bisa dibiarkan.

"Ya siapa yang tidak mau?" Surinah ikut menaikkan satu alis dengan tangan di lipat depan dada.

"Ya gak ada, lah, kecuali elo pelakor." Kontan, Deva menoleh pada si istri yang ternyata sudah siap beradu mulut bersama mantannya. Cowok itu kembali menghadap ke samping, berbicara pada lawannya di dalam ponsel.

"Gak ada kata pelakor kalo laki-lakinya juga mau. Persetujuan hubungan kan ada dua pihak," balas Surinah memancing nyali Rena buat meremas keras dada semok milik mantannya Deva ini. Rena berpikir, dada nya pasti palsu.

"Ya gak ada juga laki-laki yang kaga mau sama cewek kalo gak digoda! Karena dia udah tau punya istri, tapi karena digoda siapa yang gak mau?"

"Ya berarti suaminya kurang iman, dong."

Rena memutar bola matanya, "ya berarti cewek penggoda itu setan, dong. Kan suka pengaruhi suami orang, sama kayak setan."

Surinah bungkam. Rena melihat kebisuan cewek yang ditemaninya adu mulut, mengangkat dagu dengan angkuh. Siapa yang berani jadi istri kedua, siap-siap beradu argumen yang pastinya Rena yang akan menang.

"Lo," Rena menunjuk Surinah, sebelum melanjutkan kalimatnya, "biarpun mama mertua suka sama Lo, kalo gue jodohnya Deva mama mertua ga bisa apa-apa."

Nampak sekali wajah masan Surinah. Merasa malu sekarang. Ia pun juga terkejut, ternyata, istrinya Deva tahu menahu soal hubungan dirinya dan mama mertua istrinya Deva itu. Sial, jika begini, Marina tidak ada gunanya. Untuk apa dia menuruti keinginan wanita setengah baya itu untuk datang ke sini, pikirnya merasa telah dirugikan

IGNORANT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang