Part 4

13.3K 946 52
                                    

Hai!

*Happy Reading*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Happy Reading*

____


Deva kini berada di mobilnya, menuju rumah  yang sudah lama Ia tinggalkan.

Memasuki pekarangan rumahnya yang sangat dia rindukan ini, Deva disambut ramah oleh satpam yang menjaganya serta pengurus kebun dan taman. Yang dibalas ramah pula olehnya.

"Udah Pulang den?" tanya pak satpam tersenyum memamerkan giginya. Membukakan pintu gerbang rumah agar anak majikan dapat masuk.

"Iya pak. Ayah sama mama didalam, kan?" balasnya dengan tersenyum terpaksa.   Udah tau, pake nanya. Si akang satpamnya kira gue setan kali?

"Iya den, Monggo den."

Setelah memarkirkan mobilnya, Deva pun masuk ke dalam rumahnya. Berteriak mencari ibu seperti anak ayam berkicau.

"MAMAA."

"MA?"

Terdengar sahutan dari dapur, Ia pun melangkah menuju ke sana. Namun, langkahnya terhenti kala melihat Ayahnya turun dari tangga dengan muka garangnya.

"Pulang pulang bukannya salam malah teriak. Pikir kamu ini hutan, apa?" sembur Ayahnya sangar.

"Eh? Ayah, Assalamu'alaikum, yah?" Deva cengengesan tidak jelas, menyalimi tangan ayahnya.

"Dasar anak gak ingat orang tua. Lagi butuh aja baru ingat!" gerutu ayahnya.

"Namanya anak, Yah." Deva langsung nyelonong ke dapur, Dia melihat ibunya yang sedang memasak. Lantas, ia segera memeluk ibunya dari belakang.

"Eh? Maling ini???"

Ibunya yang terlonjak kaget, berbalik dan langsung memukul tangan si pemeluk dirinya memakai centong nasi.

Deva  merintih kesakitan dan mengerucutkan bibirnya menatap sendu tangannya.

"Astaghfirullah! Deevvvv!!! Mama kaget ini, lhoooo!" Si emmak ngusap dada greget.

Deva tersenyum lebar, "serpraiiiiisssss!!"

"Serprais ... serprais, baru pulang, kamu bilang serprais??" hardik ibunya menatap anaknya nyalang. Bagaimana tidak, menelpon hanya meminta duit. Sekarang baru pulang, kasi kaget orang tua aja.

Marina as Mama Deva mencubit pinggang anaknya membuat Deva mengaduh sakit.

"Mama gak rindu sama a'a? Bukannya diisambut, dipeluk, malah dipukul. Huh! mamah gak sayang lagi sama Deva," rengek Deva ngambek dengan bibir manyunnya. Sifat manjanya hanya dia tunjukkan pada sang ibu dan readers yang membaca. Dia juga malu, kalo muka cool gini masih kayak anak kecil jika sama Mama.

IGNORANT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang