2puluh8

1.4K 225 19
                                    

.
.
.
.
.
.
.


" Saya ingin anda membatalkan perjodohan Jaehyun dengan putri saya Chaeyoung. "



Keluarga Jung cukup terkejut mendengar penuturan nyonya Park tapi jelas dia tidak sedang bermain - main saat ini terlihat wajahnya yang sangat serius. Jaehyun yang paling terlihat bingung, seminggu yang lalu tuan Park sendiri yang datang ke kantornya meminta perjodohan ini dan sekarang justru nyonya Park yang meminta mereka menemuinya dan membatalkan perjodohan mereka.



" Maaf tapi bisa anda jelaskan kenapa kami harus membatalkan perjodohan ini ? Suami anda sendiri yang meminta saya menerima perjodohan ini nyonya Park. "

" Baiklah akan saya jelaskan dan keputusan akhir tetap berada di tanganmu Jaehyun.

Pertama, putri saya Park Chaeyoung tidak menginginkan perjodohan ini karena

Kedua, putri saya Park Chaeyoung mencintai Kim Jisoo, gadis disamping saya. "




Lagi kedua kalinya hanya dalam hitungan menit mereka dibuat terkejut oleh nyonya Park. Jisoo duduk dengan gelisah merasa ditelanjangi oleh tatapan mata keluarga Jung yang begitu intens menatapnya. Jaehyun kembali mengalihkan perhatiannya pada nyonya Park.




" Dia seorang wanita nyonya, anda sedang tidak mempermainkan kami bukan ?"

" Saya bisa saja membawa pemuda lain dan mengatakan bahwa dia adalah kekasih putri saya jadi kalian bisa lebih percaya tapi untuk apa ? Karena pada kenyataannya putri saya memang benar mencintai seorang wanita. "

" Nyonya Park. Rasanya sangat sulit menerima semua pernyataan dari anda nyonya. "

" Itu juga tidak mudah untuk saya tuan, bisa saya pastikan itu. Tapi saya adalah seorang ibu, saya siap mengorbankan apapun demi putri saya. Saya akan sangat berterima kasih jika anda mau mempertimbangkan hal ini. Saya sudah berulang kali memohon pada suami saya agar membatalkan perjodohan ini tapi saya rasa dengan duduknya saya disini memohon pada anda sekeluarga sudah menjawab apa jawaban suami saya. Tanpa mengurangi rasa hormat saya pada suami saya, tolong bebaskan putri saya. "










Nyonya Park mengantarkan Jisoo ke sebuah gedung yang tidak terlalu besar. Nyonya Park menatap bangga melihat sebuah plat nama yang cukup besar terpasang di depan gedung. Jisoo mengulas senyum diwajahnya merasa bangga pada dirinya sendiri melihat wajah calon ibu mertuanya yang tampak senang dengan apa yang dia lakukan saat ini.



" Jadi ini yang sedang diam - diam kamu lakukan ?"

" Bagaimana menurut mommy ?"

" Impressive, jangan pernah berhenti berjuang. Seterjal apapun yang ada didepanmu jangan takut. Tidak semua jalan sudah diaspal atau dibetonkan ? Pasti ada yang becek, berdebu, berlobang, berbatu atau cuma kerikil. Pada intinya kamu harus tahu dan tahu apa yang perlu kamu persiapkan, apa yang perlu kamu gunakan sebagai alas kakimu jika berjalan. "

" Terima kasih mom. Jisoo akan berusaha sebaiknya. "

" Baiklah mommy harus pulang sekarang jika tidak suami mommy yang tidak jelas itu akan semakin tidak jelas. "




Jisoo memandang mobil nyonya Park yang mulai menghilang berbaur dengan kendaraan yang lain. Jisoo memandang sejenak gedung kecil didepannya sebelum akhirnya masuk kedalam dengan bibir tak berhenti tersenyum.











Alice membawakan sebuah gaun pada Chaeyoung yang masih enggan meninggalkan ranjangnya. Alice meletakkan gaun di tepi ujung ranjang Chaeyoung. Berbalik kearah pintu dan menutupnya memastikan tak ada orang selain kedua bodyguard yang akan mencuri dengar apa yang akan dia bicarakan dengan adiknya. Alice mengambil kursi rias Chaeyoung dan memaksa Chaeyoung agar segera bangun dari tidurnya. Dengan enggan Chaeyoung beranjak bangun dari tempat tidurnya.



Rainbow LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang