|
|Chaeyoung berjalan menuju ruang tamu dengan pelan - pelan mengintip dari balik rak pembatas ruang tamu dan ruang tengah mereka. Tampak disana Jisoo yang sedang duduk di sofa, Chaeyoung mengusap matanya beberapa kali tapi Jisoo tidak hilang dari pandangannya. Chaeyoung akhirnya berjalan mendekat kearah Jisoo yang langsung berdiri dan tersenyum kearah Chaeyoung... yang berpura - pura memasang wajah datar tapi seperti yang kita ketahui bersama dalam hati Chaeyoung berteriak kegirangan melihat Jisoo berdiri didepannya.
" Mau apa kesini ?"
" Minta maaf dan menjemputmu. " Chaeyoung berusaha mati - matian manahan senyuman diwajahnya dan terus berusaha mempertahankan sandiwaranya.
" Aku berubah pikiran tidak mau pergi. "
" Huh, benarkah ?"
" Pergi saja sendiri. "
" Aku pikir tadi kamu marah karena aku tidak menjemputmu. Kalau begitu aku pergi sekarang. "
" Yak Kim Jisoo, kamu benar - benar menyebalkan. "
Chaeyoung menghentakkan kakinya membuat Jisoo berbalik arah kembali menghadap Chaeyoung, kenakan pakai pura - pura ngga mau pergi, guman hati Jisoo. Wendy, Jihyo dan Siyeon tertawa terbahak - bahak melihat adegan didepan mereka, bahkan akting mereka berdua tak kalah hebat dengan artis terkenal. Chaeyoung semakin kesal mendengar temannya yang justru mentertawakannya niat hati mempermainkan Jisoo tapi justru dia sendiri yang dipermainkan dan malu.
" Maaf aku hanya bercanda. Ganti pakaianmu sekarang, jangan pakai rok ya, aku naik motor. "
Chaeyoung mengangguk setelah mendengar suara Jisoo yang melembut padanya. Mengusir semua temannya yang masih mentertawakannya dari ruang tengah. Siyeon beranjak duduk disamping Jisoo yang acuh tak mempedulikannya.
" Jisoo, aku ingin bertanya sesuatu. "
" Apa ?"
" Makanan favorite YooHyeon apa ?"
" Semua makanan juga doyan dia. "
" Aku serius Jisoo, aku mengajaknya makan malam kamu tidak keberatan kan ?"
" Dia sudah menjawabmu ?"
" Dia bilang iya. Makanya aku ingin menyenangkan dia. "
" Jangan membawanya ke tempat yang mahal - mahal yang jelas. "
" Kenapa ?"
" Bangkrut mendadak. "
Wendy dan Jihyo tertawa mendengar Jisoo, mereka kira Jisoo lebih normal dari mereka tapi salah besar dia tak jauh beda dari mereka. Siyeon tersenyum kecut menyandarkan dirinya di sofa. Sama sekali tak membantu pikirnya.
" Aku tahu kamu menyukai adikku. Aku tak akan melarangmu tapi aku juga tidak akan membiarkanmu jika adikku tersakiti, semua pilihan ada padanya selama dia bahagia aku akan mendukung kalian. Dia orang yang simpel, dia hanya gadis biasa yang sederhana. Paham maksudku ?" Siyeon menggelengkan kepalanya, Jihyo menepuk dahinya tak percaya jika Siyeon akan sebodoh ini.
" Jangan terlalu membawa kemewahan dalam mendekatinya dia tidak suka. Yang penting kamu bisa meyakinkan hatinya bahwa cinta mempunyai sisi lain dari yang dia lihat selama ini. Dan dia butuh seseorang yang bisa diandalkan, ingat itu. "
" Aku selalu merasa gugup kalau berada didekatnya. "
" Bilang saja memang kamu pengecut. Kamu dengar Jisoo, dia butuh seseorang yang bisa diandalkan kalau kamu nyalinya ciut begini apa yang bisa dia andalkan darimu huh ?" Siyeon mengulum bibirnya sendiri mendengar kata - kata Wendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow LOVE (END)
Fanfiction' Be a RAINBOW in someone else's cloud ' Maya Angelou Start : October 31st 2020 End : December 31st 2020 #Chaesoo gxg homophobia boleh skip... *all pics and videos credit to the owner