Enam

1.4K 231 12
                                    

°

°°

°°°

°°°°

°°°°°

°°°°°°

°°°°°°°

°°°°°°

°°°°°

°°°°

°°°

°°

°

Jisoo menunggu Chaeyoung yang belum datang atau memang Jisoo yang datang lebih awal karena sesi latihan selesai lebih cepat, entahlah yang jelas saat ini Jisoo sudah duduk dan seperti biasa Jisoo hanya memesan es americano menemani duduknya dan sengaja dia memilih bangku dekat dengan jendela yang langsung menghadap jalanan kota yang malam itu lebih ramai dari hari biasa. Cafe ini tidak terlalu besar dan memberi rasa nyaman dengan suara musik yang sesuai dengan concept cafe tersebut, begitu tenang dan menciptakan suasana romantis.

Chaeyoung mengitari pandangannya mencari Jisoo yang mengatakan bahwa dia sudah menunggunya dan duduk disamping jendela. Jisoo tampak memgangkat tangannya memberi isyarat pada Chaeyoung yang langsung tersenyum melangkah mendekati Jisoo sambil merapikan rambutnya. Tentu dia tak ingin menghancurkan image didepan gebetannya semua harus tampil dengan sempurna pikirnya.

" Hai, maaf membuatmu menunggu. "

" Tidak, aku yang terlalu awal datang. Mau minum apa ? Biar aku yang pesan. "

" Hot chocolate saja. Aku tidak begitu suka coffee. "

Jisoo mengangguk dan meninggalkan Chaeyoung yang jelas mengikuti kemana Jisoo melangkah. Berusaha menetralkan detak jantungnya, menutupi rasa gugupnya. Tidak semudah biasanya berada dalam satu meja dan hanya berdua dengan Jisoo, tapi bukankah kemarin dia hanya berdua dengan Jisoo saja bahkan didalam kamar Jisoo tapi kenapa rasanya ini lebih menegangkan. Chaeyoung mengatur nafasnya, mengembang kempiskan pipinya. Lebih mengerikan daripada demam panggung, semangat Chaeyoung tenang - tenang, hati Chaeyoung memberi semangat pada dirinya sendiri.


" Dengan siapa kesini ?"    Suara Jisoo membuyarkan lamunannya

" Diantar Wendy kebetulan tadi dia mau pergi. "   Maaf Wen, hati Chaeyoung mengirimkan telepati pada Wendy.

" Jadi apa yang bisa aku bantu ?"    Chaeyoung memanyunkan bibir dalam hati tapi karena Jisoo yang terlalu to the point. Padahal dia ingin berlama - lama dengan Jisoo

" Banyak tapi berapa banyak kamu bisa membantuku ?"

" Ekhm tergantung, kalau aku bisa, sebanyak apapun pasti aku bantu. "

" Tidak, aku ingin kamu membantuku bisa atau tidak itu masalah nanti tapi yang jelas harus, hehe. "

" Haha, apakah ini sebuah pemaksaan ?"

" Sedikit. "    Chaeyoung mengangkat tangannya dengan jempol dan jari telunjuknya menyatu tak lupa dengan mata menyipit sedikit memberi kesan cute, menurut Chaeyoung pastinya

" Kalau begitu aku tidak mau. "

" Yah kenapa kamu jahat banget Jisoo. "    kali ini Chaeyoung benar - benar memanyunkan bibirnya membuat Jisoo terkekeh pelan.

Rainbow LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang