.
.
.
.
.
.
.Siyeon masih menunggu jawaban dari YooHyeon, setelah sekian lama akhirnya dia memberanikan diri mengutarakan perasaannya, apapun jawaban YooHyeon dia sudah siap menerimanya. Sekarang ditolakpun dia tidak akan berhenti, kalau kata Jisoo 'found something that's worth fighting for'.
" Boleh YooHyeon peluk Siyeon unnie ?"
YooHyeon memainkan tangannya sendiri merasa malu mengucapkan permintaannya, Siyeon yang merasa heran tapi tetap mengangguk dengan semangat, kapan lagi bisa dipeluk oleh YooHyeon. YooHyeon mendekat dan memeluk tubuh Siyeon, satu hal yang dia rasakan dia merasa gugup dan... YooHyeon melepaskan pelukan mereka, tapi lagi YooHyeon menarik Siyeon lagi kali ini memeluknya lebih lama. YooHyeon merasa ada sesuatu dalam hatinya yang dia sendiri tidak bisa menjelaskannya. Apa ini yang dimaksud oleh Jisoo unnie. Tapi apa hanya begini saja sudah bisa memastikan perasaannya.
Siyeon semakin heran dibuat oleh YooHyeon, apa sebenarnya yang gadis ini lakukan. YooHyeon melepaskan pelukannya memandang mata Siyeon. Terpikir bagaimana jika dia mencium Siyeon seperti temannya yang lain juga. Tapi kenapa hanya memikirkannya saja sudah membuat dirinya gugup dan malu. YooHyeon memberanikan diri mencium pipi Siyeon yang seketika membeku dengan wajah memerah. Walau hanya pipi tapi mimpi apa semalam mendapat rejeki ganda. YooHyeon mundur dengan wajah tak kalah merahnya, Siyeon menahan tangan YooHyeon yang akan kabur.
" Sebenarnya ada apa YooHyeon ?"
" Aku...aku hanya ingin memastikan sesuatu tapi sepertinya justru aku semakin bingung sekarang. "
Siyeon yang paham apa yang dimaksud oleh YooHyeon, berjalan kedepan YooHyeon mengangkat wajah YooHyeon yang kembali menunduk merasakan jantung dan hati yang entah apa yang dia rasakan saat ini.
" Aku bantu biar semua jelas untuk kita. "
Siyeon tak perlu repot menunggu respon dari YooHyeon, Siyeon mencium bibir YooHyeon mendiamkannya hanya menyatukan bibir mereka. YooHyeon merasakan seperti seluruh tubuhnya merasakan sensasi yang baru. Merasa YooHyeon tidak menolaknya Siyeon mulai berani mengulum lembut bibir YooHyeon yang kembali terkejut tapi tetap membiarkan Siyeon melakukan apa yang dia lakukan. Siyeon melepas ciuman mereka saat dia butuh asupan udara.
" Sudah jelas ?" YooHyeon hanya mengangguk
" Jadi ?" YooHyeon menggelengkan kepalanya
" Tidak mau jadi pacarku ? Kalau istriku bagaimana ?"
" Kamu tidak penasaran apa yang Siyeon lakukan pada adikmu ?" Chaeyoung duduk dipangkuan Jisoo yang masih sibuk membaca.
" Biarin aja udah sama - sama dewasa kok. "
" Ngga khawatir kalau nanti diterkam adikmu sama Siyeon ?"
" Yah kalau YooHyeon nya juga mau masa aku larang. "
" Dasar kakak tidak peka. "
" Haha tidak peka gimana honey ?"
" YooHyeon itu masih kecil, masih perlu di awasin. "
" Chaeyoung sayang, biar mereka memastikan hubungan mereka dulu. Biar kita ada yang bantu awasin YooHyeon. Siyeon itukan juga sahabatmu, kamu pasti lebih tahu sifat Siyeon bagaimana. "
" Iya iya. "
Chaeyoung menyandarkan kepalanya di dada Jisoo yang melanjutkan membacanya lagi. Bisa dibilang hubungan mereka dengan ayahnya seperti naik roller coaster, terkadang naik dan panas tensinya dengan keributan yang masih sama walau ayahnya sekarang juga tahu apa yang dikerjakan Jisoo tapi ada kalanya hubungan mereka turun atau membaik. Tetapi mommy nya selalu mengingatkan mereka pada dasarnya apa yang ayahnya lakukan sekarang hanya ingin memastikan mereka berdua tahu bahwa ayahnya sudah mulai peduli dengan mereka walau dengan cara yang ekstrim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow LOVE (END)
Fanfiction' Be a RAINBOW in someone else's cloud ' Maya Angelou Start : October 31st 2020 End : December 31st 2020 #Chaesoo gxg homophobia boleh skip... *all pics and videos credit to the owner