°
°°
°°°
°°°°
°°°°°
°°°°°°
°°°°°°°
°°°°°°
°°°°°
°°°°
°°°
°°
°
Jisoo membaringkan badannya setibanya di apartmentnya, mencoba menutup matanya yang justru membawa kembali sosok SungJae yang mencium bibir Jennie dan walaupun tidak terlalu jelas masih bisa dia dengar desahan tertahan dari bibir Jennie. Jisoo berteriak dan melemparkan bantalnya kesembarang tempat. Merasakan sakit pada hatinya hampir setiap mereka bertemu, apa yang harus dia lakukan untuk menyingkirkan perasaan yang semakin lama semakin menyiksanya. Jatuh cinta pada orang yang tidak tepat bahkan tidak bisa mengungkapkan perasaan yang dia miliki. Tersenyum ketika hatinya sangat teriris, tertawa ketika matanya ingin menangis. Bahkan dia tak bisa menunjukkan betapa hatinya hancur, bersikap tak terjadi apa - apa disaat tangannya secara kasat mata menata serpihan hati ketempatnya dan bahkan belum selesai dia menyelesaikannya hatinya kembali hancur.
Jisoo bangkit dan menutup pintu kamar mandinya dengan keras. Merendamkan dirinya kedalam bathtub tanpa melepaskan bajunya. Air matanya seakan tak mau berhenti terus mengalir membanjiri wajah cantiknya. Entah berapa lama Jisoo berada didalam sana, YooHyeon yang kembali dari cafe setelah Siyeon dan Wendy mengantarnya pulang tak menemukan unnienya didalam kamarnya merasa heran melangkahkan kakinya kedalam kamar mandi dan menghampiri Jisoo yang masih sama dengan posisinya hanya minus air mata yang sudah tak mengalir.
" Unnie kenapa ? Ayo bangun nanti sakit. "
Jisoo hanya diam bangun tanpa suara setelah YooHyeon menarik paksa tangannya agar keluar dari tempatnya. YooHyeon menatap wajah Jisoo dengan mata sembabnya, terlihat jelas unnienya menangis dan itu tidak hanya sebentar. Dengan perlahan YooHyeon membantu Jisoo mengganti pakaiannya dan membawa Jisoo duduk diatas ranjangnya. YooHyeon kembali menatap Jisoo yang hanya diam membenamkan wajahnya diantara kedua kakinya.
" Unnie. "
" Unnie hanya merindukan ibu Hyeon. "
" Unnie, YooHyeon tidak sepolos itu. Jelas unnie tidak baik - baik saja. Ada apa unnie ? Unnie bisa cerita sama Hyeon, walaupun Hyeon tidak bisa banyak membantu tapi setidaknya unnie punya teman melepas beban. "
Jisoo memaksakan sebuah senyuman di wajahnya agar sang adik tak merasa khawatir berlebihan padanya. Jisoo menidurkan dirinya dengan paha YooHyeon sebagai bantalnya. YooHyeon mengusap lembut kepala dan rambut Jisoo membiarkan unnienya yang biasanya sangat tegas dan galak menjadi sosok lain sejenak. YooHyeon merasakan celananya yang basah, menghela nafas pelan menahan tangisnya sendiri melihat unnienya terlihat sangat rapuh didepannya. Jisoo mengusap airmatanya, merasakan tubuhnya yang mengigil kedinginan menarik selimut sebelum akhirnya tidur dalam posisi semula. YooHyeon menyentuh dahi Jisoo yang mulai terasa panas setelah melihat Jisoo yang menarik selimut dan meringkuk dibawah sana.
" Nahkan unnie jadi demam. Sebentar Hyeonie ambilkan obat dulu sama kompres. " Jisoo hanya diam saat YooHyeon membenarkan tidurnya dan beranjak keluar kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow LOVE (END)
Fanfiction' Be a RAINBOW in someone else's cloud ' Maya Angelou Start : October 31st 2020 End : December 31st 2020 #Chaesoo gxg homophobia boleh skip... *all pics and videos credit to the owner