Lima

1.5K 236 20
                                    

°

°°

°°°

°°°°

°°°°°

°°°°°°

°°°°°°°

°°°°°°

°°°°°

°°°°

°°°

°°

°

YooHyeon memperhatikan Jisoo yang sedang membantunya merangkai bunga pesanan pelanggan sudah hampir tiga hari sejak Jisoo sakit dia memilih menemani YooHyeon menjaga kiosnya. Hanya kemarin saja Jisoo meninggalkan kios karena harus bertemu dengan pemilik cafe menyerahkan kontrak kerja yang sudah Jennie tanda tangani dan lagi - lagi semalam Jisoo meminta Sua menemani Jisoo tampil. YooHyeon merasa heran dengan sifat Jisoo yang menurutnya semakin menutup diri bahkan dari dirinya. Diliriknya ponsel Jisoo yang bergetar disampingnya tanpa nada suara, terlihat nama Jennie disana tapi tak ada niatan dari Jisoo untuk mengangkat telepon dari sahabatnya itu. YooHyeon merasa heran bahkan jika dia lihat di layar tidak hanya sekali Jennie menelpon Jisoo. Sekarang tampak nama Lisa disana tapi sama saja Jisoo tetap acuh terus meneruskan pekerjaannya.


YooHyeon menarik tangan Jisoo setelah Jisoo menyerahkan bunga rangkaiannya kepada pelanggannya. Menyerahkan ponsel Jisoo yang hanya menerimanya dengan diam dan menunduk tak berani menatap wajah adiknya yang jelas menuntut penjelasan darinya.

" Hubungi mereka. Apapun masalahmu jangan jadi lari dari mereka. "

Jisoo menghela nafas membuka ponselnya 10 panggilan tak terjawab dan 25 chat. Menimang alasan apa yang akan dia berikan pada mereka, kebohongan apa yang akan diberikan lagi kali ini. Jisoo memperhatikan YooHyeon yang sudah kembali bekerja merapikan kiosnya. Memejamkan matanya, berpikir apa yang YooHyeon katakan benar tidak seharusnya dia seperti ini. Mereka tidak bersalah, apapun masalah yang terjadi padanya adalah masalahnya sendiri dan bahkan mereka tidak tahu apapun. Dengan berat hati Jisoo membuka aplikasi chat grup bandnya dan hanya menuliskan bahwa dia akan berangkat latihan sore ini. Dan memasukkan kembali ponselnya kedalam sakunya.








Jisoo menghela nafas berkali kali sebelum akhirnya dia membuka pintu ruang latihan mereka. Seluruh member bandnya sudah berada disana memainkan sebuah lagu favorite mereka. Menghentikan kegiatannya ketika melihat sosok Jisoo yang hanya tersenyum didepan pintu sebelum akhirnya menutup kembali pintu dibelakangnya.

" Apa yang terjadi padamu Chu ? Kemana saja kamu ? Kenapa tubuhmu tampak semakin kurus ? Padahal hanya tiga hari saja kamu tidak tampak. "    Lisa menghampiri Jisoo dengan memborong pertanyaan yang diajukan pada sahabatnya itu.

" Maaf, aku ada di apartment dan membantu Hyeon di kios. "

" Lalu kenapa menghindari semua panggilan telepon kami ?"

" Maaf, aku.. aku sakit dan... "

" Apa kamu bilang ?! Kamu sakit dan justru menghindari kami ?! Apa yang ada dalam otakmu yang pintar ini ?! Apakah karena sakit otakmu menjadi bodoh ?!!"    I.M memaki Jisoo tapi menarik Jisoo agar duduk disampingnya.

" Jangan lakukan hal bodoh seperti ini lagi Chu. Kami khawatir padamu. Menghubungi YooHyeon dia hanya mengatakan kamu baik - baik saja. "    Matthew duduk didepan Jisoo yang melirik kearah Jennie dan tampak Jennie yang memandangnya dengan sangat tajam terlihat bahwa dia sangat marah.

Rainbow LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang