Chaeyoung memulai hari barunya dengan perasaan bahagia bagaimana tidak sejak hari ini dirinya resmi menjadi seorang guru vokal, bidang inilah yang selalu menjadi passionnya selama ini ditambah dengan anak - anak disekitarnya. Apalagi yang perlu dia cari, ini semua terasa lengkap, pekerjaan yang dia inginkan, orang yang dia cintai mendukungnya, sudah tidak ada lagi yang dia inginkan saat ini terasa cukup.
Chaeyoung menjalankan mobilnya kembali kerumahnya, cukup menyenangkan dihari pertamanya bekerja. Satu hal yang selalu bisa ambil sisi baiknya saat bersama dengan anak - anak adalah bagaimana kita harus belajar mengontrol emosi kita, karena terkadang anak - anak bisa memancing emosi kita dengan mudah dan tentu saja merasa jengkel dan lelah menghadapi mereka tapi mereka adalah makhluk yang paling menyenangkan bagi Chaeyoung dengan polah tingkah laku mereka yang masih polos dan jujur.
Chaeyoung meraih ponselnya yang terus berdering didalam tasnya. 3x miscall dari mommy nya dan sebuah chat. Chaeyoung menepikan mobilnya membaca chat yang mommy nya kirimkan. Chaeyoung memutar mobilnya setelah mengirimkan chat pada Jisoo. Chaeyoung membuka pintu rumahnya tapi sepi tidak ada tanda - tanda siapapun dirumahnya, dengan langkah terburu - buru Chaeyoung naik kelantai dua menuju kamar mommy nya. Tapi Chaeyoung terkejut ketika sebuah tangan membekap mulutnya dan membawanya masuk kedalam kamarnya dengan paksa dan melemparkannya keatas ranjangnya.
" Dad ?"
" Ternyata mudah membawamu pulang. Tidak perlu memaksamu hanya dengan sedikit trik kamu datang sendirinya. "
" Maksud daddy ? Dimana mom ?"
" Sstt, dia ada dikamarnya. Ambil ponsel dan tasnya. "
" Dad, Chaeyoung mohon jangan. Daddy... "
Chaeyoung berusaha memberontak melindungi tasnya tapi kekuatannya bykanlah halangan bagi anak buah tuan Park yang dengan mudah merebut tasnya. Dan mendorongnya kembali ke ranjangnya.
" Dad, kenapa daddy seperti ini, ini bukan daddy yang Chaeyoung kenal. Chaeyoung mohon dad biarkan Chaeyoung hidup dengan pilihan hati Chaeyoung. "
" Dia tidak bisa dengan cara halus, dengan cara sedikit kasar dia seperti tidak peduli jadi bagaimana jika kita pakai cara seperti ini. Mulai saat ini rumah ini adalah penjara untukmu sampai calon suamimu pulang dari perjalanan bisnisnya. "
" Apa ? Dad, Chaeyoung mencintai Jisoo bukan orang lain. Daddy tidak bisa memaksa Chaeyoung agar menikah dengan orang lain. "
" Aku tidak memberi pilihan untukmu, ini sudah aku putuskan dan hal itu yang akan terjadi. "
" Dad, bagaimana Chaeyoung bisa hidup dengan orang yang bukan pilihan Chaeyoung. Apa yang ingin daddy lihat sebenarnya ? Chaeyoung hidup bahagia atau Chaeyoung hidup seperti boneka yang hanya menurut apa yang daddy katakan ? Bahkan itu tidak bisa dikatakan dengan hidup ?"
" Aku yang memberimu semua ini Chaeyoung, aku ayahmu aku yang memberimu hidup, ingat itu. "
" Benar dad, tanpa daddy Chaeyoung takkan terlahir didunia ini. Tapi dad, ini adalah hidup Chaeyoung bukan hidup daddy. Dengan memaksakan semua kehendak daddy tanpa memberi ruang bagi Chaeyoung untuk menentukan sendiri kehidupan yang Chaeyoung pilih itu sama saja daddy membunuh Chaeyoung. Dan jika daddy merasa bahwa hidup Chaeyoung adalah sebuah hutang yang harus Chaeyoung bayar mahal, kenapa tidak daddy ambil lagi kehidupan yang daddy berikan dengan tangan daddy sendiri."
" Aku tidak peduli, apa yang sudah menjadi keputusanku akan terjadi. "
" Dad, apakah hati daddy sudah mati ? Apakah harta daddy lebih penting dibandingkan dengan kebahagiaan putrimu sendiri ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow LOVE (END)
Fanfiction' Be a RAINBOW in someone else's cloud ' Maya Angelou Start : October 31st 2020 End : December 31st 2020 #Chaesoo gxg homophobia boleh skip... *all pics and videos credit to the owner