8belas

1.3K 220 21
                                    

|
|

YooHyeon melirik Siyeon yang memasang wajah sok polosnya setelah memberikan sebuah kotak kado padanya. Ini bukan hari ulang tahunnya dan juga tidak ada hari spesial lalu dalam rangka apa hadiah ini. Siyeon menahan tangan YooHyeon yang akan membuka kado pemberiannya membuat YooHyeon mengerutkan alisnya.


" Nanti saja dirumah jangan didepanku, aku takut kamu tidak suka. "

" Haha, namanya juga kado. Suka ngga suka ya harus suka. "

" Bukan begitu hanya saja biar lebih enak saja di aku, maksudku, aku malu. "

" Kenapa harus malu ? Lucu kamu mah unnie. "

" Pokoknya nanti saja, sekarang ada yang bisa aku bantu disinì ? Dan dimana Jisoo tumben ngga kelihatan, tadi Chaeyoung juga dirumah tumben ngga ngekor Jisoo. "

" Unnie lagi urus bandnya, kemarin dua hari demam dia gara - gara pulang tengah malam nekad ngga pakai jaket. "

" Emang jaket dia dimana ?"

" Haha, dipakai Chaeng. Ngga tahu kenapa, unnie ngga mau cerita. Tapi kayaknya mereka tambah lengket, unnie demam juga tanpa disuruh Chaeyoung unnie sudah datang ke apartment. "

" Pakai lem apa sih Jisoo bisa lengket gitu Chaeyoung sama dia. "

" Haha, kenapa iri ya ?"

" Iya, kan aku juga pengen pakai biar kamu lengket ke aku. "

" Biar apa aku lengket sama kamu ?"




Siyeon menggaruk kepalanya, emang bener ini anak satu kalau urusan kakaknya saja dia paham tapi giliran urusan diri sendiri ngga peka banget. Udah di kasih kode tapi belum paham juga YooHyeon. Siyeon terlihat berpikir apa dia harus to the point langsung atau harus mengulur lagi. Setelah beberapa saat Siyeon masih terdiam menimbang apa yang harus dia putuskan, YooHyeon yang merasa aneh dengan sikap Siyeon mengangkat bahunya dan berjalan kedalam gudang meninggalkan Siyeon yang masih belum sadar jika gadis didepannya sudah pergi.

Siyeon yang sudah kembali ke alam sadarnya melongo kebingungan tak menemukan sosok YooHyeon didepannya. Matanya mencari YooHyeon di setiap sudut kios tapi nihil tak ada YooHyeon di sini. Menggaruk kepalanya lagi, Siyeon berjalan kearah pintu depan kios memeriksa depan kios tapi juga sama saja nihil tidak ada. Siyeon menarik kursi di samping meja kasir memangku wajahnya dan mengeluarkan ponselnya mencari kontak Chaeyoung.



" Ada apa Siyeon ?"

" Bantu aku Chaeng. "

" Apa ?"

" Menurutmu apa yang harus aku lakukan ? Sepertinya YooHyeon tidak peka dengan perasaanku. "

" Kamu sudah berikan kadonya ?"

" Sudah. Tapi aku bilang buka nanti saja. Kamu tidak memasukkan yang macam - macamkan didalamnya ?"

" Tidak tenang saja, aku tidak sekejam dirimu. "

" Apa kamu bilang ?! Kalau aku bilang suka sama dia, dia bakal anggap aku gimana ? "

" Hanya YooHyeon yang bisa menjawabnya, kalau dia tidak membalas perasaanmu mungkin jadi aneh antara kalian berdua tapi setidaknya kamu sudah menyatakan perasaanmu dan tahu jawabannya. Semua pasti ada resikonya nona Lee. Kalau kamu ngga bilang perasaanmu, kamu mati penasaran dan cuma berandai - andai tanpa tahu pasti juga gimana perasaan YooHyeon padamu. "

" Iya juga sih, ya udah deh. Aku harus bagaimana ? "

" Aku ada ide. Aku jelaskan lewat chat, ok ? Aku harus pergi sekarang ada janji dengan Alice. "

Rainbow LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang