Ke Masa Lalu [Crossover]

130 4 0
                                    

Worick Arcangelo × Victor Nikiforov

.

.

.

Ver Omegaverse

.

.

.

Tubuhnya begitu ramping dan mulus, kulitnya begitu pucat menyerupai warna rambutnya yang seputih salju, serta aromanya yang begitu memabukkan dan matanya yang sewarna biru langit memandangi dua pria didepannya itu.

"Dimana ini?" Tanya Victor bingung.

"Nicolas bisa kau ceritakan ini?" Tanya pria dengan rambut sebahu berwarna abu serta memakai penutup mata disisi sebelah kanan -Worick.

"Aku menemukannya tergeletak didepan pintu, jadi aku membawanya masuk." Jawab pria yang berambut hitam dengan bahasa isyaratnya -Nicolas.

"Apa kalian mengacuhkanku?" Tanya Victor dengan setengah kesal, mana berani dia berhadapan dengan dua alpha ini.

"Kita sedang berada di Ergastulum, bisa kau beri informasi dirimu?" Tanya Worick dengan ramah.

"Namaku Victor Nikiforov, berasal dari Rusia. Tunggu- dimana Ergastulum? Tahun berapa ini?" Tanya Victor dengan sedikit bingung.

"Ergastulum di italia, tahun 1913." Jawab Nicolas.

"Hahaha... sepertinya aku mulai gila..." ucap Victor dengan menunduk serta mengeratkan selimut yang tersampir dibahunya.

"Apa perlu kami mengantarmu ke dokter?" Tanya Worick yang sedikit perhatian.

"Aku akan pergi." Ucap sekilas Nicolas dan langsung keluar sambil membawa katana miliknya.

Worick hanya bisa menghela nafas pelan ditinggal bersama orang asing ini.

"U-uhn kalau boleh." Angguk Victor setuju.

"Aku lupa memperkenalkan diriku, namaku Worick dan yang tadi keluar itu Nicolas." Ucap Worick disela perjalanan mereka, Victor mengangguk.

"Apa disini perkelahian sudah terbiasa terjadi?" Sedari tadi Victor mendengar suara ledakan, baik itu bom, pistol, maupun pertarungan.

"Ya, sepertinya kau baru kali ini kemari ya." Jawab Worick dengan mengalungkan tangannya dipinggang Victor.

"E-ehm-" belum sempat Victor menolaknya, Worick sudah berbisik ditelinganya.

"Tunggu hingga mereka para twilight tidak akan menargetkanmu." Ucap Worick.

"Twilight?" Tanya bingung Victor dengan menatap mata Worick namun segera memaling karena jarak mereka sangat dekat.

"Mereka dijuluki monster karena memiliki kekuatan diatas para manusia dan biasanya mereka mengonsumsi pil agar tubuh mereka bisa tetap hidup." Jelas Worick sampai mereka berada didepan pintu rumah.

"Monster..." gumam pelan Victor.

"Theo-sensei~ aku bawa seseorang." Ucap Worick yang langsung membuka pintunya.

"Selamat datang Worick." Sapa anak perempuan itu dengan senyuman -Nina.

"Oh halo Nina." Sapa Worick dengan senyum juga.

"Apa lagi kali ini?" Tanya Dr. Theo dengan menatap kedua tamunya.

"Nicolas menemukan Victor didepan pintu lalu membawanya masuk dan sepertinya dia tidak tau kenapa bisa berada disini." Jawab Worick yang sudah duduk diatas kasur pasien.

"Ya, aku sama sekali tidak tau..." jawab Victor dengan senyum paksaan.

"Omega lagi..." Dr. Theo menghela nafasnya.

"Duduklah kemari." Lanjutnya dengan memberikan sebuah kursi kosong dan Victor pun menurutinya.

"Untuk ukuran omega kau termasuk merawat diri ya... mungkin kau salah satu termasuk keluarga besar?" Ucap Dr. Theo.

"Bukan, aku berasal dari keluarga biasa-biasa saja dan juga aku seorang pemain skating." Ucap Victor.

"Skating? Permainan seluncur diatas es itu?" Tanya Worick, dia memang sedikit tau berita luar negeri.

"Mungkin saja dia diseret kedepan rumah kalian, jadi jaga dia baik-baik." Ucap Dr. Theo.

"Ada masalah amnesia atau tidak?" Tanya Worick.

"Tidak, dia malahan sehat dan tidak terluka sedikit pun." Jawab Dr. Theo.

"Baguslah kalau gitu, sampai jumpa Theo-sensei~" ucap Worick sambil menggandeng Victor, yang diseret hanya bisa pasrah mengikutinya.

"Kita mau kemana lagi?" Tanya Victor.

"Kembali pulang, tidak baik berkeliaran begini." Jawab Worick, sontak Victor mendekatkan diri ke arahnya.

"Kau takut dengan pandangan mereka?" Goda Worick melihat para alpha yang memandangi Victor seperti mangsa, tangannya terulur untuk merangkul Victor kembali.

"Hn." Angguk Victor, entah kenapa sentuhan itu tidak bisa ditolaknya malahan membawa kenyamanan pada dirinya. Dia memikirkan satu alasan, yaitu fated mate.

"Entah kenapa sejak kita bertemu, aku menyukai aroma milikmu." Ucap Worick dengan sedikit menghirup aromanya.

"M-mungkin karena kita pasangan-" jawab Victor dengan sedikit memalingkan wajahnya.

"Baru kali ini juga ada omega yang mengatakannya padaku." Jawab Worick dengan sedikit menyeringai.

Tidak tahu kerasukan apa dia menggoda omega disampingnya itu, hanya saja melihat reaksinya semakin membuatnya ingin menggoda terus.

Worick menginginkannya, begitu juga Victor.

.

.

.

Ntah aku ga tau buat apa lagi ini--
/run
Huehee

Jaa ne~~~

Dec 25, 2020

[SHORT] Pair Ship Crack YaoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang