Kesalahan apa lagi [Crossover]

125 2 0
                                    

Oda Sakunosuke × Ash Lynx

.

.

.

Warn! Pedophilia, uhm- ya gitu--

.

.

.

Hari sudah semakin sore, angin dingin mulai memasuki melewati jendela terbuka. Seorang pria yang memiliki rambut merah kecoklatan ini cemas menanti anaknya pulang.

Padahal ini sudah diluar jam bermainnya, saat hendak mendekati pintu terbuka dan menampilkan bocah berumur 5 tahun dengan kondisi badan yang memiliki bercak merah dilehernya dengan pakaian yang berantakan serta senonoh.

Manik coklat gelapnya membelalak terkejut, "Ash!"

Bocah itu diam dan sedikit menengadah dan menatap ayahnya, "A-ayah..."

"S-sakit.. hiks... ayah... sakit... tubuh Ash... sakit... ayah... huwaaaa!!" Teriak Ash dengan pilu, sedari tadi ditahan tangisannya. Namun didepan ayahnya dia tidak bisa berbohong.

Sontak Oda memeluk Ash dengan erat, tangannya gemetaran melihat kondisi anaknya, senyumnya dipaksakan. "Ash... sakit ini akan hilang... percaya pada ayah. Sekarang kau harus mandi dulu ya."

Manik hijaunya berkaca-kaca karena tangisannya tadi dan menatap manik coklat gelap ayahnya, dan berkata lirih "A-ayah tidak akan melakukan yang dilakukan pada paman itu kan?"

Oda menatap anaknya dan tersenyum lembut, "Tentu saja tidak, kau adalah putra kebanggaanku. Bagaimana aku bisa memperlakukanmu dengan kasar."

Oda mengecup kening Ash dan mengusap air matanya, "Jadi kita bersihkan badanmu dulu ya."

Ash mengangguk percaya dan tersenyum, "Ya!"

Oda pun menggendong Ash, sebelumnya mengunci pintu rumah dan berjalan ke kamar mandi, disana bathubnya sudah terisi dengan air hangat.

Pakaian Ash yang berantakan itu dilepas satu persatu, bercak merahnya semakin kelihatan jelas dimata Oda, hatinya terasa sakit melihatnya. Bajunya pun dia berinisiatif untuk membuangnya habis ini.

"Apa bagian bawahmu terasa sakit?" Ucap Oda dengan berjongkok dihadapan Ash menyejajarkan pandangannya.

Ash bingung bagaimana ingin menjawabnya, tapi pada akhirnya dia mengangguk."Uhn... sakit sekali."

"Kalau begitu masuklah ke air hangatnya dan berendamlah, ayah akan membuatkan minum coklat untukmu ya." Ucap Oda dengan mengusap kepala pirang milik Ash, namun Ash mencegatnya dengan memegangi celana Oda.

"T-temani... Ash." Ucap Ash lirih dengan takut-takut.

"Iya, akan ayah temani." Ucap Oda yang kembali duduk disamping bathub dan menemani Ash yang bermain dengan bebek karetnya.

"Ayah juga ikut berendam bersama Ash." Ucap Ash dengan semangat.

"Tidak, ayah tidak usah mending Ash saja." Ucap Oda dengan terkekeh pelan.

"Uhm... ayah tidak mengasikkan." Ucap Ash dengan mengerucutkan bibirnya kesal.

"Sepertinya kau sudah kembali ceria ya." Ucap Oda dengan mengangkat Ash kedalam handuk dan mengeringkannya.

"Uhm! Tubuh Ash sudah tidak sakit." Ucap Ash dengan gelengan kepala serta senyuman dibibirnya.

"Tetapi perlu dikasih salep biar bekasnya hilang ya." Ucap Oda membawa Ash ke kamarnya.

"Ash akan tidur dengan Ayah?" Ucap heran Ash diatas kasur dengan masih terbalut handuk mandinya.

"Iya, apa Ash tidak mau tidur dengan ayah?" Ucap Oda dengan tampang sedih.

"Ehm... tidak! Ash suka kok." Ucap Ash dengan gelengan lalu senyum lebar.

"Baiklah buka handukmu dan ayah oles salepnya ya." Ucap Oda yang sudah membawa salep obat.

"Ya!" Angguk antusias Ash dan membuka handuk miliknya.

Oda dengan menahan amarahnya mencoba tenang, perlahan salepnya diolesi disetiap bagian tubuhnya yang memiliki bercak, pakaian pun juga sekalian dipakaikan oleh Oda untuk Ash.

"Nah anak ayah sekarang sudah bersih, minumnya ayah ambilkan didapur dulu ya." Ucap Oda mengusap surai pirang Ash yang sudah memakai selimutnya.

"Iya, jangan lama-lama ya, ayah!" Ucap Ash dengan senyum lebarnya.

Oda balas tersenyum serta mengangguk, dibuatnya minuman coklat panas instan dan diseduh dalam air panas yang dicampur dengan air dingin juga agar bisa langsung diminum oleh Ash.

"Ini minumnya, dihabiskan dulu." Ucap Oda yang duduk ditepi kasur.

"Uhm!" Angguk Ash yang menerima mug coklatnya dan meminumnya sampai habis.

"Enak~" ucap Ash setelah menghabiskan seluruh hingga tidak tersisa.

"Yosh pintar sekali anak ayah ini." Ucap Oda memberi pujian pada Ash.

"Hehehee tentu dong, Ash gitu." Ucap Ash dengan cengiran bocahnya.

Oda mengambil mug coklat itu dan menaruhnya diwastafel dapur dan segera ikut berbaring disebelah Ash.

Tubuh kecil Ash mendekat ke Oda dan mulai jatuh tertidur, sedangkan Oda yang melihat berbaring kehadapan Ash dan memeluk tubuh kecil itu dan merapatkan selimutnya agar semakin hangat tubuhnya.

"Oyasumi Ash, aku akan melindungimu untuk selanjutnya." Ucap Oda dengan mengecup puncak kepala Ash dan memejamkan matanya.

Sepertinya dia perlu memberikan beberapa siksaan pada orang itu.

.

.

.

Uhm... ya... gitu- huehee

Aku lagi ingin buat penolong ash pas kecil :>

Jaa ne~

Feb 12, 2021

[SHORT] Pair Ship Crack YaoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang