Menemani [Megalo Box]

76 2 0
                                    

Yuri × Joe

.

.

.

'Ah... sepertinya aku kalah... ini kekalahan yang paling memalukan bagiku... aku harap tubuhku tidak terlalu terkena dampaknya..'

Pemuda bersuraikan abu-abu itu terus menatap para medis yang menggotong tubuhnya keluar dari arena boxing.

"Menyingkirlah"

"Beri jalan-"

"Lihatlah sekarang julukan 'Raja dari raja' telah dikalahkan oleh seorang pemuda amatir yang bahkan baru memasuki ring sekitar 3 bulanan, hah memalukan-"

"Tidak aku sangka selemah ini-"

"Aku setuju-"

Pemuda itu semakin menutup matanya, ia tau beban yang dipegang oleh para pemenang kadang lebih berat dari pada orang yang kalah. Bahkan mempertahankan kemenangan sangat sulit bagi semua orang -tidak terkecuali dirinya.

"Tidak! Yuri adalah petarung terhebat yang aku miliki" ucap seorang pemuda yang berambut coklat gelap dengan gaya keriting bob.

Perlahan keheningan mulai menyeruak. Pemuda bersurai abu-abu yang bernama 'Yuri' itu sedikit mendengar ucapan lawannya yang masih berada diarena dan bergumam pelan.

"Dasar Joe-"

Dan saat itu pula Joe ikut roboh karena kelelahan dan berbaring diatas ring boxing.

***

Kesadaran Yuri semakin menghilang.

"Gawat denyut nadinya menurun!"

"Cepat bawa keruang operasi!"

Suara roda troli kasur pasien memenuhi lorong rumah sakit yang sunyi.

Yuri yang secara samar hanya melihat keburaman dan sorot lampu yang berganti-ganti meneranginya.

"Bagaimana?"

"Aku rasa dia masih tertolong, tetapi kakinya tidak berfungsi lagi. Mungkin untuk selamanya. Maafkan aku."

"T-tidak apa..." perempuan itu menunduk dan diam terpaku dengan pintu ruang operasi tadi.

Tap tap tap...

Suara langkah kaki mendekati perempuan itu.

"Joe, lihatlah kau pemenangnya. Yuri tidak akan menginjakkan kakinya lagi di ring boxing." Perempuan itu menghela nafas dan bangkit untuk pergi. Namun Joe mencegatnya.

"Biarkan aku yang merawatnya."

"Tentu, itu tanggung jawabmu sekarang. Aku akan segera mengatur tempat kalian tinggal."

"Terimakasih, Yukiko." Ucap Joe mengucap nama perempuan itu.

Tapi Yukiko hanya mengangguk pelan.

"Aku akan berusaha agar perusahaan Shirato tidak membebankan hal lain pada Yuri.

"Uhm.." angguk Joe melihat kepergian Yukiko.

***

"Dasar kau baru sembuh sekarang..." ejek Joe sambil mendorong kursi roda milik Yuri.

"Salahkan saja diriku yang terlalu bersemangat ingin menang melawanmu." Jawab Yuri sambil terkekeh ringan.

Ini sudah hampir 2 bulan sejak Yuri menerima perawatan intensif dari rumah sakit dan maupun para pengembangan gear milik perusahaan Shirato.

Sekarang ia sepenuhnya bebas.

"Apa kau sungguh tidak keberatan tinggal denganku disini?" Tanya Joe yang entah kesekian kalinya sambil memasuki rumah miliknya dengan Yuri.

"Tentu aku tidak keberatan Joe... sungguh aku malah senang. Pertama kali aku tinggal dengan seseorang yang begitu perhatian denganku." Yuri berbicara dengan santainya.

"Eh- apa maksudmu?!" Joe memalingkan wajahnya dan duduk diseberang sofa.

"Kau bukan anak kecil kan..." goda Yuri.

"Tentu saja tidak boodoh-" Joe menjulurkan lidahnya mengejek Yuri dihadapannya.

Tetapi Yuri malah tersenyum dan memajukan badannya untuk mencium pipi Joe dihadapannya.

"Eh-" Joe langsung terdiam kaku.

'Terimakasih telah menerimaku Joe...' batin Yuri sambil tersenyum tulus.

Joe yang tersadar segera melempar selimut tipis yang selama ini berada dipangkuannya itu ke muka Yuri.

"Bodoh kau!!" Umpat Joe.

Dan Yuri hanya menerimanya saja.

.

.

.

Hey hey...
Malam ini aku beneran balik sesuai janji tadi siang~~

Ululu ship ini pingin nulis sejak selesai nonton animenya...

Terinspirasi pas liat endingnya dan boom~~
Yuri yang- uhuk- persis cerita diatas dan aku kasih bumbu yaoi~

Wehhh udah ah..

Bye bye semoga ketemu lagi~~

Bye bye semoga ketemu lagi~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

July 15, 2020

[SHORT] Pair Ship Crack YaoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang