7 | Falling For You

402 32 2
                                    

Haloo. Kalian apa kabar? 

Feliz Navidad! Merry Christmas. Wishes you love, joy, and peace. Today, tomorrow, and always. Selamat Natal bagi yang merayakan!

Happy Reading!!!

I need you to know that we're fallin' so fast. We're fallin' like the stars, fallin' in love .

James Arthur - Falling Like The Stars

James Arthur - Falling Like The Stars

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Turin, Piedmont, Italy.

Seluruh wajah Fernando ditutup menggunakan telapak tangan. Kadua bahunya bergerak naik turun, napasnya tidak teratur. Sesekali terdengar suara geraman halus dari bibirnya. Maxime, yang duduk di sebelah Fernando tiada henti memberikan dukungan dengan menepuk pelan punggung laki-laki itu.

Dalam diam Fernando terus merutuki kebodohannya karena mencium Gracelyn. Semalam semua terjadi tanpa diprediksi. Fernando terlalu terbawa arus. Sekarang rasa bersalah begitu menyelimuti hatinya. Fernando takut Gracelyn merasa tidak nyaman dan tidak dihargai. Fernando juga takut jika Gracelyn membencinya.

"Nano, ketakutanmu berlebihan. Gadis itu tidak mungkin membencimu. Jika memang, seharusnya dia memakimu semalam," kata Kazuma meyakinkan.

"Kazuma benar. Jika kau merasa tidak tenang, sebaiknya minta maaf saja," tambah Maxime. "Lagi pula kau belum mencoba untuk bicara dengannya."

Saat ini mereka bertiga sedang duduk di kafe tempat Fernando bekerja. Kazuma dan Maxime sengaja datang karena tahu kondisi Fernando tidak baik-baik saja. Kebetulan saat Kazuma dan Maxime datang, shift Fernando sudah berakhir. Mereka jadi bisa duduk dan mengobrol selama yang diinginkan.

"Itu karena aku ingin memberinya waktu."

Fernando tahu alasan sebenarnya ketika Gracelyn mendadak harus pulang dari apartemennya. Ia sangat yakin, tidak ada seorang pun yang akan menemui Gracelyn. Gadis itu hanya merasa canggung. Fernando pun sama. Maka dari itu ia membiarkan Gracelyn yang memaksa untuk pulang sendirian.

"Memberi waktu? Ingat yang terjadi dengan hubunganmu sebelumnya? Kau mencoba untuk mengenal dan memahimnya dalam waktu yang lama. Lalu apakah berakhir baik? Tidak. Saranku cobalah untuk bergerak cepat. Bagus jika dia juga menginginkanmu. Jika menolak, maka berhenti. Setidaknya kau belum jatuh terlalu dalam," tutur Maxime tegas.

"Oh, Grace. Hai," sapa Kazuma ketika Gracelyn melintas di sebelah mereka. "Kau akan pergi ke mana?"

"Hai Kaz," sapa Gracelyn balik sembari merapikan rambutnya yang diikat menjadi satu. "Aku akan pulang. Pekerjaanku sudah selesai."

"Gracelyn? Dua temanku ini mengenalmu, jadi kurasa kita juga harus saling mengenal. Aku Maxime. Max atau Maxime, terserah kau saja."

"Grace atau Gracelyn. Senang bertemu denganmu. Maaf tidak bisa bicara terlalu lama, aku harus segera pulang. Sampai jumpa."

The Lost Puzzle (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang