42 | I'll Be Home Soon

155 16 0
                                    

THE LOST PUZZLE UPDATE!!

Hola, kalian gimana kabarnya? Semoga baik-baik saja ya. Maaf seminggu kemarin menghilang karena ada urusan beruntun soal kuliah. Part ini lumayan panjang, sepertinya lebih dari 3000 words. Jadi, jangan bosan yah!

Happy Reading!!

My location unknown, tryna find a way back home to you again.

HONNE - Location Unknown (feat. BEKA) (Brooklyn Session)

FDI Headquarters, Turin, Piedmont, Italy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FDI Headquarters, Turin, Piedmont, Italy.

"Akhir-akhir ini kau tampak sering memilih makanan Asia. Apa aku salah?"

Gracelyn menggeleng sambil menahan senyumnya. Wanita bermata sipit itu benar. Ini semua karena ulah Kazuma. Lelaki itu terus-terusan membawanya untuk mencicipi makanan Asia dalam beberapa waktu terakhir, khususnya makanan asal Asia Timur dan Asia Tenggara. Gracelyn benar-benar jatuh cinta, terutama pada makanan berkuah.

"Aku berada dalam fase jatuh cinta. Kau punya tangan ajaib sehingga mampu membuatku bertekuk lutut," pujinya sekaligus menyerahkan kartu pada wanita tadi.

"Ah, itu berlebihan. Tidak ada bakat apa pun, ini hanya kebetulan. Namun, aku senang kau menyukainya."

Sewaktu menunggu, Gracelyn tidak sengaja menatap ke arah layar televisi yang menggantung pada dinding food court. Televisi tersebut menayangkan acara berita, yang mana memberikan informasi mengenai sebuah ledakan yang terjadi di Ravenna, tepatnya di area museum dan Basilika San Vitale.

Kening Gracelyn mengerut, sebelum akhirnya ia disadarkan oleh sesuatu. Jantungnya seperti berhenti berdetak, tubuhnya lemas, tak mampu lagi untuk berdiri. Gracelyn gemetar serta kebingungan. Itu berita bohong, 'kan?

"Terima kasih, ini kartumu."

Usai mengambil kembali kartunya, Gracelyn buru-buru keluar dari food court. Ia harus bisa tiba di ruangan secepat mungkin, dan memastikan bahwa berita ini salah.

Gracelyn membuka pintu lebih kuat dari biasanya. Saat ia tiba, seluruh mata memandang ke arahnya. Gracelyn menelan ludah, menyadari raut wajah semua orang tampak cemas, kebingungan, dan panik. Sama seperti dirinya.

"Matias," panggil Gracelyn lirih, meminta kejelasan.

Sayangnya Matias mengabaikan panggilan itu. Dia justru bangkit lalu berjalan keluar ruangan, dengan alasan perlu ke toilet.

Masih belum ingin menyerah. Gracelyn duduk tepat di sebelah Glen. Ia menggenggam pergelangan tangan lelaki itu, mencegahnya agar tidak kabur. "Agent Arce," lirihnya.

"Jika yang kau maksud adalah Ravenna, maka benar."

Glen tidak salah bicara 'kan? Namun, dari raut wajahnya, pria itu tampak jujur. Gracelyn tidak mengerti, kenapa hal seperti ini harus menimpa dirinya? Ia baru pergi untuk makan siang sebentar, lalu kembali karena mendengar kabar buruk.

The Lost Puzzle (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang