21

1.8K 246 9
                                    


"Abang-abangku yang ganteng dan baik, Minhee mau berangkat sekolah ini jangan ditahan nanti telat."Minhee memberontak, berusaha melepaskan cengkraman tangan Eric dan Hyunjin.

"Bareng kita aja Min!"Seru Felix.

"Kalian jangan solimi dong, nanti gue dibetot sama pak satpam kan gak lucuu."Minhee terus merengek.

Lucu.


"Dek sini dong."Goda Jaemin, pemuda itu jarang memanggil Minhee dengan sebutan adek, bahkan hampir bisa dihitung berapa kali.

Hanya saja, setelah memanggil seperti itu, jadi agak...canggung.

"Awokawokaowk, adeek kecilll, pamitan dulu ama abang Jaemin."Soobin ikut menimpali, membuat wajah Minhee semakin ditekuk.

"Udah ah bodo amat."Minhee melenggang pergi setelah berhasil melepaskan dirinya.

Ia berjalan dengan langkah berdentum, itu mungkin sebuah hiburan bagi teman-teman Jaemin.

"Tukeran adek gimana Jaem?" Suara berat Felix membuat semua pasang mata disana tertawa terbahak-bahak.

"Yang ada nanti lo jadi samsak hidup goblok Felix....HAHAHAHA"Gelegar tawa Sanha mampu membuat Jaemin tertawa, Biasanya Jaemin yang paling berisik diantara teman-temannya.

"Bos makan dong."Eric menatap Hyunjin, menengadahkan tangannya, berharap Hyunjin mau mensedekahkan roti dan susu kotak dikulkas miliknya.

"Iye elah, ambilin sekalian tu, berapa?SEBELAS RIC!"

__ __ __

Pukul dua siang, Jemin bersama teman-temannya sampai di halaman sekolah, jumlah mereka yang lumayan.err-- ber-sebelas, mampu membuat pusat perhatian disana

Apalagi mereka datang dengan membawa motor, kecuali Jeno yang memang sejak awal membawa mobil, ia menampung Jaemin dan Soobin bersamanya.

Dan bodohnya lagi kenapa mereka parkir di halaman sekolah?oh-- jangan lupa fakta dengan anak direktur kita, Jaemin.

Kedatangan mereka disekolah mambuat seaentero sekolah heboh, walaupun ada yang biasa saja.

"Kemana kita?"Soobin yang baru saja turun dari mobil bertanya, menatap siswa yang masih berkeliaran.

Harusnya belum waktunya istirahat kedua, tapi para siswa sudah banyak yang berkeliaran.

"Keee...kantin lah, laper."Haechan, selaku yang paling depan berseru, membuat yang lain tergelak.

"Makan terosss, tapi-ayo ajalah."Eric,bisa dibilang sebelas-dua belas seperti Haechan, ikut setuju.

"Yaudah ayo."Jaemin mendahului temannya, berjalan santai diikuti teman-temannya dibelakang.

Pemuda itu membuka ponselnya, berniat mengabari Minhee jika dirinya sudah berada di Sekolah.


Tapi.

BRUKK...

"AKHHH..."

"JAEMIN!!"

"BANGSAT LO ANJING!"Haechan memaki mobil yang baru saja menyerempet Jaemin, ada saja yang membuat dirinya emosi.

Erangan Jaemin dan teriakan teman-temannya membuat siswa yang sedari tadi memperhatikan ikut takut, melihat bagaimana sorot mata kesepuluh pemuda itu yang menajam.

Best Brother || JAEMIN MINHEE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang