~selamat membaca
Setelah kembali dari Ruangan ayah leo siang tadi, Minhee tidak langsung kembali ke ruangan Jaemin, anak itu pergi ke gereja bersama Jeno untuk berdoa, juga membaca Alkitab.
Jaemin tengah berbaring dibangsalnya, lima belas menit yang lalu, Jaemin terus merengek agar keteter miliknya segera dilepas.
Katanya, Jaemin ingin melihat salju.
"Katanya mau lihat salju?" Jessie mengelus surai legam milik putranya lembut.
Sedangkan Jaemin, pemuda itu kemudian bangkit dari tidurnya.
"Pegangin bunda." Kata Jaemin pelan.
"Sini Minhee aja." Si bungsu menyahut, kemudian mengapit pinggang kakaknya.
Menuntunnya berdiri, lantas mendekat pada jendela ruangannya.
"Bagus ya." Gumamnya, tentu masih bisa Minhee dengar.
Pemuda itu kemudian menatap adiknya yang berdiri disebelahnya." Pengen Volunteer lagi deh." Katanya.
"Iyaa kalo udah keluar dari sini, Gass lah kita."
Jaemin terkekeh saat Minhee menanggapi ajakannya dengan antusias, mendadak dirinya ingin sekali kembali mengadakan Volunteer.
Selamat ulang tahun, adikku sayang.
Minhee mengernyit, ulang tahunnya masih bulan depan.
"Abang ngelindur ya? Ulang tahun Minhee kan masih bulan depan."Minhee sedikit jengkel, bisa-bisanya Jaemin lupa pada hari ulang tahunnya.
"Enggak kok, aduduh."
"Eh, kenapa?"
"Infus gue ketarik." Ungkapnya agak melas.
Jaemin kemudian menggenggam tangan adiknya erat, Minhee juga menggenggamnya tak kalah erat, bagai ada telepati, kedua adik kakak itu saling menguatkan.
Suasana rumah sakit malam ini begitu sunyi dari biasanya, tidak ada gaduh dari pengunjung ruang sebelah, malam ini begitu tenang, banyak bintang dilangit.
Jaemin kemudian menoleh kebelakang, tepat disana, Ayah dan Bunda mengawasi mereka, pemuda itu kemudian berjalan pelan kearah mereka, memeluk keduanya begitu erat, seperti tidak memiliki waktu lagi untuk memeluknya.
"Makasih ya bunda, ayah."Tuturnya lembut.
"Kamu itu udah berapa kali bilang makasih sama kita seharian ini hm?" Devan tergelak, lelaki separuh baya itu kemudian mengelus surai putra sulungnya lembut.
"Temenin Jaemin ya? Jangan kemana-mana."
"Iyaa, kamu tidur ya? Istirahat dulu, udah malem, besok lagi."Jessie mengecup dahi putranya agak lama.Kemudian menarik Jaemin dalam pelukannya.
Putra kecilnya sudah tumbuh menjadi pemuda tampan, sangat mirip seperti dirinya.
"Minhee temenin juga. " Si Bungsu ikut memeluk Kakaknya, lantas Devan juga bergabung kemudian, mereka berempat saling memeluk, saling memberi kekuatan satu sama lain.
***
Minhee kini masih tertidur dengan posisi kaki yang menekuk. Kepalanya hanya berbantal dengan jaket Ayahnya, anak itu tidak memakai selimut barang seujung.
![](https://img.wattpad.com/cover/236190259-288-k804069.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Brother || JAEMIN MINHEE [END]
Novela Juvenil"Kalau lo kangen sama gue, lihat bintang, gue ada disitu"-Jaemin Highest Rank #1 in Jaemin Fanfiction #1 in kmh #1 in Minhee Cravity #1 in NCT Jaemin #3 in Kesedihan #5 in Minhee #7 in Na Jaemin #7 in Jaemin NCT