18

1.9K 248 0
                                    

"Heejin?"

Gadis yang dipanggil namanya hanya diam, tak menyahuti panggilan anak laki-laki disampingnya.

" Ayo Ke UKS, lo pucet banget tuh."Jaemin beralih duduk dikursi depan Heejin.

"Gue nggak sakit Jaemin, please deh"Heejin menolak tawaran Jaemin, kemudian kembali bergelut dengan buku paketnya.

"Oh, gak sakit ya? Sini!"titah Jaemin, wajah tengilnya muncul begitu saja.

Dengan gerakan cepat, Jaemin mencubit lengan gadis itu.

"Aduh jaemin! Kok dicubit sih!" Kesal Heejin, gadis itu memalingkan wajahnya kearah lain, enggan menatap saudara sepupunya.

"Ih yaudah, gue mau ngantin, ikut gak?"tawar Jaemin lagi.

"Gak."

"Beneran?" GodaJjaemin lagi.

"Iya Ih!!, udah sana lo keluar, jangan balik ke kelas gue."Sungut Heejin.

Jaemin tertawa renyah." Siapa juga yang mau ke kelas lo? Mending juga kelas gua adem."

Heejin mendelik sebal, memandang punggung Jaemin yang mulai melangkah maju kedepan pintu kelas.

Gadis itu menelungkupkan wajahnya di meja, matanya terasa panas.

Baru sepuluh menit sejak Jaemin pergi meninggalkan kelasnya. Kini Lia, Yeji, dan Angel datang menghampiri mejanya, Oh gosh..

Heejin ingin tenang!

"Heejinnn!!"Lia berseru, gadis itu meraih kening Heejin, ditempelkannya punggung tangannya di dahi Heejin.

"Ih lo panas gini. Balik aja, gua panggilin si kunyuk."

"Emang lo ngerti dimana jaemin?" Yeji meledek Lia.

"Dimana?Apa gua panggilin si Minhee?"Lia balik bertanya pada yeji. Sedangkan yeji sudah siap menimpuk Lia dengan buku tebal dimeja.

"Iyaudah gue telpon aja beres."Final Lia, ia merogoh ponselnya di saku jasnya, mencari nama Jaemin di kolom pencarian.

"Bentar!" Angel buka suara, gadis cantik itu menahan tangan Lia yang akan menekan ikon panggilan untuk Jaemin.

"Itu bukannya jaemin?"

"Lah? Gila kali ih, JAEMIN!!"Yeji sedikit berteriak, memanggil anak laki-laki yang tengah memejamkan mata, duduk dipojok ruangan dengan earphone yang tersumpal pada kedua telinganya.

Heejin mengikuti arah pandang teman-temannya, gadis itu terkejut.

"WOI JAE!"Heejin membiarkan yeji meneriaki Jaemin, toh ia tidak bisa berbuat apa-apa, badannya benar-benar lemas.

"Apasih ribut mulu dari tadi!"Jaemin buka suara, anak laki-laki itu melepas earphone miliknya, lantas memasukannya kedalam saku celana miliknya.

"Ayo pulang." Jaemin meraih pergelangan tangan Heejin, gadis itu menerima tangan besar Jaemin, berusaha  menyeimbangkan dirinya agar tidak terjatuh.

Bruk!!

"Heejin!"Pekik ketiga gadis disana, Jaemin  malah terkekeh dibuatnya.

"Kalo gak kuat jalan bilang, Jangan gue gapapa jaemin!jangan lebay ih, Udah sini naik."Kata Jaemin sambil menirukan gaya bicara Heejin.

Anak laki-laki itu berjongkok didepan Heejin, memposisikan punggungnya tepat didepan saudarinya.

"Hati-hati Na turun tangganya."titah Angel, membuat Jaemin membalasnya deengan senyuman.

Best Brother || JAEMIN MINHEE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang