23

2.1K 246 19
                                    


"Jawab Devan, Ma!" Suara Devan memelan, ayah dari dua anak itu tak habis pikir dengan mamanya sendiri.

Jessie hanya mampu terduduk dimeja makan, dia sibuk bergelut dengan perasaannya sendiri.

"Mama harus jawab apa lagi? Anak kamu udah hamilin perempuan."

Devan mengusap rambutnya gusar. "Mama dapet bukti dari mana? Siapa perempuan itu?"

"Ayaaaahhhh."Suara Heejin yang menggema dari lantai dua, lantas disusul dengan suara langkah kaki yang berdentum membuat Devan menolehkan atensinya pada Heejin.


"Minhee...

Nggak ada dikamar."Katanya memelan, sorot mata gadis itu jelas tertera dengan raut khawatir.

Devan semakin linglung mendengarnya.

" Aku gak bisa mentolelir ini lagi Ma, Mama harus tanggung jawab kalo sampai terjadi hal buruk sama anak- anakku."

__ __ __

"Dokter, detak jantung pasien hilang!"

Dokter itu mengusap wajahnya secara kasar."Siapkan defribillator! Atur sebanyak 250 joule!"

Dengan cekatan para perawat itu memberikan defribillator pada Changmin--dokter tadi, sekaligus dokter yang juga pernah didatangi Jaemin untuk konsultasi.

"Ayo nak, kau kuat"Bisik changmin tepat pada telinga Jaemin.

Changmin mengarahkan deftibillator yang sudah disiapkan sampai pada angka 250 joule, lantas mengarahkannya pada dada Jaemin yang telanjang.

"Shoot"

Namun tidak ada pengaruh pada detak jantung Jaemin.

"One more time, Shoot"

Masih tidak ada perubahan.

"Nak, kumohon kembalilah"Changmin berujar, nadanya sangat lirih sebelum meninggikan angka pada defribillator.

"300 joule, shoot!"

"Shoot!"

Tiiit...tiiiitt....tiiitt..

Mesin EKG, menunjukkan detak jantung Jaemin yang mulai stabil, walaupun sangat lemah.

Changmin bisa bernafas lega sekarang.

"Terima kasih, Sudah bertahan.."

"Siapkan infus dan oxygen mask, kita akan pindahkan ke ruang ICU, dia masih kritis..."

__ __ __

Minhee, anak itu tiba didepan disebuah bangunan yang tak lain apartemant milik Hyunjin.

Minhee nekat pergi dari rumah lewat balkon kamarnya untuk mencari Jaemin, namun instingnya mengatakan harus mendatangi teman-teman Jaemin.

Dan anak itu memilih untuk mendatangi Hyunjin yang lebih dekat.

Mereka mungkin bisa membantu.

Ting..

Si bungsu kembar itu memencet bel dari luar, harap-harap yang didalam bisa mendengarnya.

Anak itu mengeratkan jaketnya, udara diluar sangat dingin, bahkan untuk membuka mulut saja rasanya Minhee tidak kuat.

Ting..

Best Brother || JAEMIN MINHEE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang