"Jae lo yakin?" Heejin menggenggam tangan besar Jaemin, berharap pemuda itu tak jadi keluar mobil dan kembali ke rumah saja.Jaemin mengangguk, mata legamnya menatap Heejin, berusaha meyakinkan gadis itu bahwa semua akan baik-baik saja.
"Duluan aja."titah Jaemin tenang.
Heejin hanya bisa berdoa semoga Jaemin tidak apa-apa.
"Hm "Heejin membuka pintu mobil pelan, gadis itu nampak lesu.
Kenapa harus lo jae?
Jaemin memakai tas ranselnya sebelum keluar dari mobil, pemuda itu berjalan kearah kantin fakultas Arsitektur, karena memang hanya ada beberapa mahasiswa di kelas sore, tidak terlalu ramai, Jeno dan yang lain telah menunggunya disana.
Mungkin mereka bisa membantunya.
Jaemin menajamkan pandangannya saat seorang yang tak asing terlihat bercengkrama bersama teman-temannya.
"Kak jaehyun?"
Kehadirannya disambut antusias oleh teman-temannya, Jaemin segera mendudukkan dirinya dikursi dan tersenyum tipis pada Jaehyun.
"Gak jadi rembukan kan kak?"Jaemin bertanya, kemudian dihadiahi gelak tawa Jaehyun.
"Enggak kok Jaem, gue kesini emang mau main aja sama lo pada."Jaehyun tersenyum simpul.
Jaemin tertawa lantas menepuk bahu Jaehyun pelan."Lo udah makan belom, pucet banget?"Eric bertanya, kemudian melempar kue beras kearah Jaemin dengan sebotol cola ditangannya.
Jaemin menangkap keduanya dengan tepat."Kelihatan banget?"Jaemin balik bertanya.
Jaehyun yang ada disampingnya kemudian menempelkan punggung tangannya pada dahi Jaemin." Dingin banget Jaemin, Lo gapapa kan?"
Jaemin mengangguk, kemudian meneguk colanya."Gapapa kak santai."
Jaehyun menghembuskan nafasnya Pelan."Gue bakal hapus Postingan di website kampus, gak ngerti lagi gue motif tu orang."
"Coba lo inget Jaem, Orang yang gak suka sama lo?"tanya jaehyun lagi.
Eric mendecih."Dia mah sama semua orang humble kak, Yakali ada yang gak suka."
Soobin memukul kepala Eric agak keras." Ye siapa tau! Lo tolol banget sih, Tapi ya motifnya kenapa harus buntingin cewe gitu? Mana yang difitnah si Jaemin lagi! Kalo modelan Eric mah gue percaya."Semprot Soobin, Eric melotot tak terima.
"Sembarangan Congormu."
"Tenang aja Jaem, selagi gak ada bukti lain lagi, Lo bakal aman." Tutur jaehyun.
Jaemin hanya tersenyum menanggapinya.
" Gak ada kelas bin?""Jadwalnya diganti, gue ada kelas besok, gabut sih dirumah, makanya kesini."
Hawa sore ini mungkin tidak terlalu dingin, Tapi Jaemin rasa tubuhnya membeku jika terus-terusan berada diluar, ia mengeratkan jaketnya.
Ia berkeringat, Jaemin merasa badannnya sangat lemas, hingga untuk berbicara saja ia mual.
Rasanya ia ingin muntah sekarang.
Tanpa sepatah katapun, Jaemin meninggalkan tiga pemuda disana, dengan tangan yang menutup mulutnya begitu merasa cairan ditenggorokannya hampir tumpah.
Tak sampai setengah jalan, Jaemin menghentikan langkahnya di tong sampah tak jauh dari mejanya dan mengeluarkan isi perutnya disana.
Alih-alih mengeluarkan sisa makanan didalam perutnya, Jaemin mengeluarkan darah merah pekat yang keluar dari mulutnya, perutnya terasa dicabik-cabik sekarang,mual bukan main.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Brother || JAEMIN MINHEE [END]
Teen Fiction"Kalau lo kangen sama gue, lihat bintang, gue ada disitu"-Jaemin Highest Rank #1 in Jaemin Fanfiction #1 in kmh #1 in Minhee Cravity #1 in NCT Jaemin #3 in Kesedihan #5 in Minhee #7 in Na Jaemin #7 in Jaemin NCT