"Semuanya udah terjadi Ngel, jangan salahin diri sendiri."Jaemin tersenyum lembut pada Angel.Gadis itu kemudian menyingkap rambut Jaemin keatas, memperlihatkan lebam yang sedikit kentara disana.
"Jangan berantem lagi."Kata Angel, gadis itu memandang beberapa sudut wajah Jaemin.
Tampan.
"Makasih."
"Buat?"
"Tetap care sama gue."
"Udah seharusnya gitu Jae, kita semua peduli. Lo janji harus check up rutin."
"Iya."Pemuda itu menarik nafasnya panjang, sedikit sesak, kerongkongannya terasa sangat kering sekarang.
"Maaf juga."
"Kenapa?"
"Maaf Udah nunjukin sisi rapuh gue sama lo."Lirih Jaemin, pemuda itu menggenggam erat tangan Angel.
"Gue salah ya na?"
"Salah kenapa? Lo Ngulang matkul?"
"Enggak gitu Jaemin, gue salah, karena udah sia-siain lo gitu aja."Gadis itu menatam mata teduh milik Jaemin.
Mata rusa yang selalu menjadi favoritnya.
"Stop nyalahin diri lo sendiri Ngel, gue gak apa-apa, seandainya tuhan emang menakdirkan kita, suatu saat pasti kita bisa bersama, gak usah mikirin hal kaya gitu, Lo disini aja gue udah seneng Angel."Jelas Jaemin.
"Boleh gue peluk lo?"
"Sure, Ngel"Kata Jaemin, gadis itu memeluk Jaemin lama, menumpahkan isak tangisnya pada bahu Jaemin, Angel sangat rapuh hari ini.
"Gue sayang sama lo, Jaemin."Kata Angel dengan suara seraknya.
"Gue juga."Balas Jaemin, pemuda itu lantas mengeratkan dekapannya pada Angel, tubuhnya sudah mati rasa saja rasanya, ia sangat kedinginan.
Angel merasa, seseorang akan masuk ke ruangan Jaemin, ia harus segera keluar.
"Ada yang datang, gue keluar dulu."titah Angel.Jaemin mengangguk samar, membiarkan gadis itu pergi keluar ruangannya.
Angel meraih tasnya, lantas keluar ruangan Jaemin, menampakkan minhee yang nampak terkejut hingga memundurkan langkahnya, ia tak menyapa Minhee.
Hingga akhirnya ia meninggalkan Minhee diambang pintu lalu mulai memasuki lift, tangisannya pecah seketika, malam itu tidak ada yang tahu bagaimana rapuhnya Angel.
Tidak ada yang tahu bagaimana perasaannya pada Jaemin, biarlah hanya semesta dan tuhan yang tahu.
__ __ __
"Lo ngasih tau bunda tadi malem?"
Minhee menggelengkan kepalanya."Ngapain ngasih tau bunda? Ntar lo ngambek."Kata Minhee kemudian kembali mengemili kulit kacang yang ada dimeja.
"Min? Hape gue mana?"Jaemin buka suara, Minhee menoleh, melihat Jaemin yang meraba bangsalnya.
"Jatoh kali, gue coba misscall deh-- eh bentar bang!"
Jaemin menoleh, hanya untuk melihat minhee yang celingak-celinguk meraba kantong celananya.
"Hape gue dimana njir? Bang lo lihat gak?"
"Gak tau,-- coba lo cari Heejin, kali aja sama dia"Titah Jaemin.
Minhee menggerutu kemudian,"Au deh ntar juga ketemu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Brother || JAEMIN MINHEE [END]
Teen Fiction"Kalau lo kangen sama gue, lihat bintang, gue ada disitu"-Jaemin Highest Rank #1 in Jaemin Fanfiction #1 in kmh #1 in Minhee Cravity #1 in NCT Jaemin #3 in Kesedihan #5 in Minhee #7 in Na Jaemin #7 in Jaemin NCT