16

2.1K 238 8
                                    

Tugas matahari telah terganti dengan awan hitam yang mengepul di udara, nampaknya siang ini hujan akan turun deras.

Pemuda yang sedari tadi berada di perpustakaan akhirnya memilih keluar ke kantin saja, otaknya sudah sangat lelah dengan tugas-tugasnya, Untung saja hanya tinggal beberapa lembar makalah yang harus ia buat.

Semoga dosen tidak menolak lagi, semoga saja.

Pemuda itu mengantongi ponselnya kedalam saku celananya setelah membaca group chat teman-temannya yang sudah menunggunya di kantin utama, Jaemin kemudian membenarkan tatanan ranselnya yang sedikit bergeser.

Jaemin tersentak saat sebuah tangan menepuk pundaknya lumayan keras.
"Bareng woi." Soobin, pemuda itu memang suka mengusili Jaemin hingga membuatnya kesal.

"Ngagetin aja."Sungut jaemin.

Soobin tertawa kemudian merangkul Jaemin berjalan menuju kantin.

"Gemes gua liat lo, bin."

Alis soobin bertaut, mencoba memahami kalimat Jaemin." Gemes gimana?"

"Si goblok mikirnya aneh-aneh"

"Lo suka sama Heejin kan? Usaha Bin, kaku banget jadi orang."Soobin terkejut?

Big No! Bahkan ia sendiri yang bilang pada Jaemin jika menyukai saudara sepupunya.

"Ya gimana? Ajarin dong." pinta Soobin dengan wajahnya memelas.

Jaemin bergidik kemudian melepas rangkulan Soobin." Lo lihat tuh!" Soobin mengikuti jemari Jaemin yang tertuju pada sosok Heejin yang tengah mengemasi barangnya.

"Bantuin ngerjain tugas kalo lo sanggup sih, Ajak jalan kek,  gitu aja bingung lo." Jaemin mengusap rambutnya keatas, bingung menghadapi Soobin.

"Ya gue ngerti kalo gituan Jaemin, maksud  gue tuh ajarin ngomongnya."

"Google tau bin."Ujar Jaemin kemudian meninggalkan Soobin yang masih kesal karena ulahnya.

Jaemin mendudukkan dirinya disamping Heejin, memandang gadis itu lamat.

"Kenapa sih?" Heejin yang risih diperhatikan akhirnya membuka suara.

Jaemin menggeleng. "Masih ada kelas?"

Heejin mengangguk." Dua jam lagi, Kenapa?"

"Yaah, Malem dong pulangnya?Lo pulang sama Soobin aja ya, gue mau ke- Aduhh"Jaemin meringis saat Heejin menarik telinganya keras.

Soobin yang melihatnyaa hanya bisa menahan tawanya.

"Gue bisa pulang sendiri, gue udah gede."Ucap Heejin sebal, padahal dihati Heejin pun dia sedang malu saat ini.

Jaemin tersenyum remeh. "Ntar ada Om om kaya waktu itu? Mau?"

"JAEMIN DIEM ATAU GUE TABOK!"

"Gue sebagai abang yang ba-"

"Gue kakak lo ya, Jae!"sungut Heejin tajam.

"Mana ada? Gue abangnya, Gue keluar sebulan sebelum lo lahir."Ujar Jaemin tidak terima dengan perkataan Heejin

"Ya tetep aja gue kakak Lo Jaemin!!"

"Gue "

"DIEM OY! Lo berdua tuh Maknae disini"Jaemin dan Heejin saling pandang kemudian menatap Renjun yang memandang mereka nyalang.


Hm, Jaemin jadi ngeri melihat Renjun.

***

"Iya sebentar lagi."Jaemin mematikan sambungan teleponnya dengan Minhee, adiknya baru saja menelpon jika neneknya baru saja pergi, kesempatan bagus bagi Jaemin untuk segera pulang.

Best Brother || JAEMIN MINHEE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang