27

2.1K 223 2
                                    

I failed to take care of you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I failed to take care of you

.
.
.
$$$
.
.
.

~selamat membaca~😊


Anak laki-laki berseragam dengan tas punggung warna abu-abu yang tengah duduk menunggu di halte bus hari itu sangat jengah, sudah tiga puluh menit minhee menunggu bus, tapi, tidak kunjung ada yang lewat.

Minhee memandang seragamnya yang agak kotor karena terjatuh saat berlari dari tangga kelas sembilan tadi pagi, untung saja tangannya tidak patah, hanya terkilir sedikit.

Jaemin tadi juga memarahinya karena bertindak ceroboh, Minhee hanya mendengus kesal mendengar omelan kakaknya.

Hari sudah hampir sore, Minhee akhirnya menyerah dan kembali kedalam sekolah saja, menunggu Jaemin yang masih memiliki kelas tambahan hari itu.

Anak itu bangkit, lantas berjalan gontai kembali ke sekolahnya, harusnya dirinya masih ngambek pada Jaemin pagi tadi, tapi sepertinya dia akan pulang bersama Jaemin.

Hft, bayangkan seberapa malunya anak berusia tiga belas tahun itu.

Minhee menendang-nendang batu dihadapannya, anak itu akhirnya menyerah saja, dia malas berdebat dengan kakaknya hari ini.

Rasanya ia ingin pulang, mandi lantas tidur.

Rasanya dirinya sudah sangat tua karena mudah kelelahan.

Bocah itu mendongak saat gerbang besar menyambutnya kembali, Minhee lantas mengulum bibirnya saat melihat Jaemin sudah ada didepan gerbang bersama Jeno.

Haruskan dirinya meminta maaf? Atau berbalik saja?.

Tapi, Jaemin juga sudah terlanjur melihatnya, untuk apa berbalik.

"Minhee "Jaemin melambaikan tangannya, bocah lima belas tahun itu berlari kearahnya dengan senyum lebarnya, kakaknya terlihat lebih sumringah hari ini.

"A-apa? Jangan marah."Minhee mundur, anak laki-laki itu menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya, menghindari tatapan kakaknya yang diberikan untuknya.

"Kenapa sih?"Si sulung bertanya, Jaemin kemudian menarik paksa kedua tangan Minhee, memperlihatkan wajah adiknya yang memerah.

"Iihh kaya tomat." Jaemin mencuit gemas pipi adiknya, kemudian merangkul bahu yang lebih pendek darinya itu.

"Jaemin, duluan ya, kakek udah jemput"Jeno berujar, memandang dua kakak beradik itu dengan senyum khasnya.

Best Brother || JAEMIN MINHEE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang