Kuyyyy.
Tembuskan 70 komentar biar langsung double up 💪💤💤💤
Untung saja malam begini masih ada angkot yang siap menampung Misya. Cewek itu baru saja turun dari angkot dengan kondisi selamat sentosa.
Usai membayar angkot, Misya melihat mobil Kenny terparkir dengan rapi di depan rumahnya. Dan Kenny tengah bersender di depan mobil dengan sekuntum bunga mawar di tangannya. Cowok itu tersenyum sembari melambaikan tangan.
"Sya!"
Seperti yang kalian ketahui, Misya di malam hari akan menjadi perempuan yang super pendiam karena tenaganya sudah terkuras habis di sepanjang hari. Jadi malam ini juga sama. Misya diam saja, tidak menghiraukan panggilan Kenny. Misya berjalan melewati Kenny, merogoh kunci di dompet pandanya. Ah, lebih tepatnya lagi Misya sudah tidak tahu harus bersikap apa untuk menghadapi Kenny.
"Sya? Lo kok balik pakai angkot? Robertnya mana?" tanya Kenny yang sekarang berdiri di belakang Misya.
Misya hanya menampilkan ekspresi datar, masih tidak menjawab ucapan Kenny. Ia membuka pintu, menyalakan lampu. Mamanya Tasya lagi dinas keluar kota, jadi malam ini hanya ada Misya sendiri di rumah.
"Sya!" Kenny menahan pintu yang hendak Misya tutup. Misya memutar kedua bola mata malas, akhirnya dia membiarkan Kenny masuk ke rumahnya.
Misya menghempaskan tasnya ke atas sofa. Kenny menyodorkan bunga mawar yang dipegang dari tadi. "Misya Margaretha, hari ini gue belum kasih lo bunga."
Misya menerima bunga itu dengan mimik datar. Misya merasa bunga mawar yang diberikan Kenny sudah tidak spesial lagi setelah melihat postingan Angel.
Melihat Misya yang menerima bunganya, Kenny mengembangkan senyuman yang kemudian memudar. Di hadapannya, Misya membuang bunga mawar yang ia berikan ke tong sampah. "Sya, gapapa kalau lo buang. Besok gue beliin yang baru," ucap Kenny merasa hatinya teriris.
Misya masih mengacuhkannya. Ia meraih piyama panda yang gantung di depan kamar mandi, dan tak lupa juga dengan handuknya.
"Jadi lo kenapa pulang pakai angkot? Robertnya kemana? Jawab dong." Kenny terus mengekori Misya yang sekarang sudah masuk ke dalam kamar mandi.
"Gue mau mandi, lo mau lihat? Atau mau sekalian mandiin gue?" tanya Misya yang akhirnya bersuara juga. Wajah Kenny memerah. Astaga! Ia baru sadar sedang berduaan dengan Misya di dalam kamar mandi.
"Eh iya, sorry, Sya." Kenny langsung keluar dari kamar mandi. Misya menutup pintu hingga menimbulkan bunyi keras. Kenny tahu jika Misya lagi marah. Cewek yang marah biasanya akan luluh jika dikasih makan. Kenny segera ke dapur, mencari sesuatu yang bisa dimasak. Ada nasi putih, dan telur di dalam kulkas. Baiklah, Kenny masak nasi goreng saja.
Kalian jangan pikir Kenny hanya bisa ngeband, dan belajar saja. Sebenarnya Kenny masih punya banyak bakat lainnya kok. Salah satunya memasak. Kenny memakai celemek bermotif panda. Dengan tangan yang berbakat, mulai mengiris bawang putih, dan cabe rawit. Tak lupa juga Kenny mengocok dua butir telur, mencampurnya pakai daun bawang supaya harum.
Aroma masakan menyambut Misya begitu keluar dari toilet seusai mandi. Misya memegang perutnya yang baru saja bunyi. Misya menelan ludah. Bukannya Misya marah sama Kenny? Tapi, kenapa sekarang kakinya malah melangkah ke arah dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Being Happy, Then? [TERBIT]
Teen Fiction(Telah terbit dengan ending yang berbeda) Misya Margaretha, gadis yang dicap antagonis oleh seisi sekolah membuat orang-orang enggak berani mendekatinya. Misya juga langganan ruang BK karena masalah-masalah yang ia perbuat. Di saat semua orang menu...