💤💤💤
Di ambang pintu sana sudah berdiri Kenny. Kenny yang mendobrak pintu. Cowok itu mengepalkan kedua tangan erat. Dia menyorot Misya tajam. Kenny terlihat begitu marah dan sangat marah ....
Misya melihat wajah Kenny. Cewek itu memutar kedua bola mata malas, menghempaskan gesper ke lantai.
Quin segera mendekati Misya, berbisik kepadanya. "Ha? Lo bukannya bilang mereka lagi kerja kelompok? Kok mereka bisa datang? Yaudah sekarang cepat lo jongkok, Sya. Pura-pura nangis, sisanya gue yang beresin."
"Gue juga bingung kenapa mereka bisa datang. Pantesan aja dari tadi si ular sengaja mancing emosi gue. Udahlah biarin aja, gue males ngedrama," balas Misya dengan suara kecil.
Sedangkan, di belakang Kenny ada Robert dan Ugo. Robert menyembunyikan senyuman licik. Untuk Ugo, ia mencekal tangan Kenny. Cowok itu sempat-sempatnya merogoh sebungkus garam dari tasnya, menaruh benda itu ke kantong celana Kenny yang terletak di belakang. "Semoga lo waras." Ugo menepuk-nepuk bokong Kenny.
Konsentrasi Kenny terpecah. Ia tidak peduli soal garam lagi. Pasalnya Angel tengah menangis sejadi-jadinya di dalam ruangan membuat Kenny khawatir. Cowok itu segera melempar tas ranselnya ke sembarangan arah, lalu menghampiri Angel.
"Maafin, Angel. Angel salah. Kak Misya jangan marah lagi gara-gara aku cium Kak Ken," lirih Angel dengan suara kecil seolah-olah tidak tahu ada sang penyelamat tengah menghampirinya.
"Bangsat!" Kenny baru sadar akan sesuatu. Ia melihat seragam putih Angel yang basah kuyup sampai pakaian dalamnya yang berwarna pink tercetak jelas. Untung saja Kenny pakai kaos hitam sebagai dalaman, jadinya ia melepaskan seragam putihnya untuk menutupi tubuh Angel.
"Apa yang lo lakuin ke Angel, Sya? Lo siram dia? Lo jambak dia? Lo pukul dia?!" bentak Kenny dengan nada tinggi sambil menyorot Misya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Being Happy, Then? [TERBIT]
Teen Fiction(Telah terbit dengan ending yang berbeda) Misya Margaretha, gadis yang dicap antagonis oleh seisi sekolah membuat orang-orang enggak berani mendekatinya. Misya juga langganan ruang BK karena masalah-masalah yang ia perbuat. Di saat semua orang menu...