~14/02/2020~
Happy Imlek dan happy Valentine bagi yang merayakannya ❤
Absen dulu yang udah nungguin update dari kemarin 😆
2ribu++ kata. Ramaikan seperti biasanya di part ini 🔥
💤💤💤
Kenny tidak berhenti geleng kepala. Dirinya enggak habis thinking mengapa Benny pulang dalam keadaan kehujanan. Setahu dia, Benny itu takut hujan. Dan, masih banyak hal lainnya yang Benny takuti walaupun cowok itu tampak gagah nan sempurna di mata cewek-cewek. Well, tidak ada manusia yang sempurna di bumi ini.
Hati Kenny jadi tersentuh. Sebagai adik yang lagi rajin, ia membuatkan teh hangat untuk Benny. Kenny keluar dari dapur dengan secangkir teh, memberikannya kepada Benny yang sedang menggigil kedinginan di ambang pintu.
"Ambilin gue handuk," titah Benny setelah menyeruput teh itu sedikit dan mengembalikan kepada Kenny. Benny tidak ingin rumahnya basah dan kotor jika ia masuk ke dalam rumah. Jadi ia akan membersihkan diri pakai handuk terlebih dulu.
Kenny kembali lagi dengan sebuah handuk besar dan melempar ke arah Benny. "Lo tumben kehujanan. Bukannya mobil baru lo udah nyiapin 3 payung? Dan ... mobil lo mana? Kok lo pulang pakai taksi?"
"Justru gue mau tanya sama lo." Benny yang semula mengusap rambutnya yang masih sedikit basah, kini menatap Kenny tajam. "Kenapa lo gak temani Misya malam ini?"
"Gue? Misya suruh gue pulang. Lagian gue tadi ada sedikit urusan," balas Kenny sambil membalas tatapan Benny. Sedikit bingung sama pertanyaan Benny apa kaitannya sama hujan.
"Hm. Urusan apa?" Benny mulai menginterogasi adiknya. Urusan sepenting apa coba sampai Kenny lebih memprioritaskan urusan itu ... padahal Misya saat ini sangat butuh ditemani.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Being Happy, Then? [TERBIT]
Teen Fiction(Telah terbit dengan ending yang berbeda) Misya Margaretha, gadis yang dicap antagonis oleh seisi sekolah membuat orang-orang enggak berani mendekatinya. Misya juga langganan ruang BK karena masalah-masalah yang ia perbuat. Di saat semua orang menu...