50. Semua Sudah Berakhir? 💤

6.2K 749 988
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part ini jamin greget dan nguras emosi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part ini jamin greget dan nguras emosi.
Silakan dibaca.
Siapin tissue ya 😵

Tambahin mulmed biar ngena, tapi maaf kalau nggak ngena wkwkwkwkwk

Kamu dan Kenangan ▶️

Seusai itu senja jadi sendu awan pun mengabu
Kepergianmu menyisakan duka dalam hidupku
'Ku memintal rindu menyesali waktu mengapa dahulu
Tak kuucapkan aku mencintaimu sejuta kali sehari

Walau masih bisa senyum
Namun tak selepas dulu
Kini aku kesepian

Kamu dan segala kenangan
Menyatu dalam waktu yang berjalan
Dan aku kini sendirian
Menatap dirimu hanya bayangan

Tak ada yang lebih pedih
Daripada kehilangan dirimu
Cintaku tak mungkin beralih
Sampai mati hanya cinta padamu (padamu)

💤💤💤

Suara tangisan bersumber dari area pemakaman. Sejumlah murid berseragam putih abu datang untuk memberi penghormatan terakhir kepada sang pahlawan. Bagi mereka, Misya adalah penyelamat dari nyawa guru BK kesayangan mereka beserta janin di kandungan. Namun, mengapa Misya harus pergi begitu cepat sebelum kebaikannya dibalas? Apakah Tuhan sayang orang baik, makanya cepat dipulangkan?

Mengheningkan cipta dimulai.

Semua merenungkan apa yang telah mereka perbuat kepada Misya. Menuduh, mengucilkan, menjauhi, fitnah. Tidak ada yang lebih kejam daripada ini lagi. Kini dada mereka terasa begitu sesak dan nyeri. Beribu kata penyesalan cukup untuk mendeskripsikan perasaan mereka saat ini.

Mereka benci kenapa waktu tidak bisa diputar kembali. Mereka belum sempat meminta maaf kepada Misya. Naas, mereka telah kehilangan sosok Misya selama-lamanya.

After Being Happy, Then? [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang