42. Panen Novel dan Insiden Cicak 💤

7.4K 928 963
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hola 🤨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hola 🤨


Gimana untuk permainan sebelumnya? Puas sama hasilnya?

Absen yang dapat Kenken dan Misya 🎉🎉

Absen yang dapat Jeno dan Misya 🎉🎉

Absen yang dapat Benny dan Misya 🎉🎉

Mau lagi main tes yang kayak gitu? Eh, tes atau apa sih namanya? Aku gak tau sebutannya apa. Intinya kalau mau, kapan2 Tiv buatin lagi yang kayak gitu hehe😂

Okay, no banyak bacot lagi. Aku tau kalian udah gak sabar baca part ini karena dapat spoiler di grup FB 😎

Kuy dibaca dan ramaikan lagi seperti biasanya 🔥

💤💤💤

"Gimana, Sya? Lo mau jadi cewek gue?"

"So--sorry ... Jenong. Gue butuh waktu. Luka gue belum sembuh."

"Okay gapapa. Gue tunggu."

"Jangan tungguin gue. Gue takut hasilnya ngecewain lo."

"Hati gue kok potek-potek ya, Sya?"

Sejak kejadian tadi malam, suasana restoran menjadi kikuk. Misya menoleh ke arah Jeno yang sedang mengurusi kasir. Kelopak bawah mata cowok itu terdapat lingkaran hitam, matanya terlihat sayu, rambutnya awut-awutan, wajahnya terlihat lesu. Jeno kusut sekali.

Hati gue kok potek-potek ya, Sya?

Kalimat itu terus terngiang di otak Misya. Misya sudah membuat Jeno patah hati. Misya menggigit bawah bibir gelisah. Ia tidak tahu harus bersikap seperti apa kepada Jeno. Maka itu, dari tadi Misya memilih duduk di area meja pengunjung ketimbang harus duduk di sebelah Jeno.

After Being Happy, Then? [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang