Okay, ramaikan lagi seperti biasa di part ini🔥
Mulmed:
Mungkin Hari Ini, Esok, atau Nanti 🌦🌦💤💤💤
"UGOO!!"
"CK!" Benny menabrak meja pelan dengan kepalan tangan. Dari tadi Benny mendengar Paula tak berhenti meneriaki Ugo Ugo Ugo dengan isak tangis. Paula sungguh berisik! Serius ya ... kalau bukan karena kamar rumah sakit kehabisan stock, Benny yakin sudah memindahkan Misya ke tempat yang lebih tenang.
Maksud ingin menegur Paula untuk mengecilkan suaranya, Benny urungkan, karena Ugo baru saja siuman. Kini Benny menyumpel telinganya dengan earphone.
Kuhampiri jalan yang kita lewati
Setiap hari kita di sini
Ku menanti hadirmu 'tuk kembali
Hanya kenangan yang tersisa di siniNamun sekarang kau t'lah pergi
Dan kuyakini kau takkan kembaliMungkin hari ini hari esok atau nanti
Berjuta memori yang terpatri dalam hati ini
Mungkin hari ini hari esok atau nanti
Tak lagi saling menyapa
Meski ku masih harapkanmuKu menanti hadirmu 'tuk kembali
Hanya kenangan yang tersisa di sini (namun sekarang)Namun sekarang kau t'lah pergi (pergi)
Dan kuyakini kau takkan kembaliWaktu terus berputar. Misya masih saja belum siuman. Benny setia menunggunya sadar diri. Kata dokter, Misya tidak berada dalam kondisi bahaya. Tinggal tunggu waktu saja, Misya akan bangun.
Benny mengusap pucuk kepala Misya dengan lembut. Hatinya terasa pilu. Ia merasa sangat bersalah. Andai ia tidak meminta Misya menemaninya ke acara reuni, Misya tidak akan berbaring di sini. Kenny juga tidak akan berada dalam keadaan koma demi menyelamati Misya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Being Happy, Then? [TERBIT]
Teen Fiction(Telah terbit dengan ending yang berbeda) Misya Margaretha, gadis yang dicap antagonis oleh seisi sekolah membuat orang-orang enggak berani mendekatinya. Misya juga langganan ruang BK karena masalah-masalah yang ia perbuat. Di saat semua orang menu...