Hola. Ketemu lagi dengan ABHT 👋
Siap ramaikan part ini? 🔥🔥
💤💤💤
Masih di malam yang sama. Benny baru sampai rumah setelah dari tenda pecel lele.
Benny melempar kunci mobil ke arah Kenny. Benny duduk di sofa. Sudut bibirnya sedikit terangkat. Ah, sebenarnya kita belum pernah lihat Benny senyam-senyum sendiri. Kali ini berbeda. Ia sedang berusaha menahan senyuman yang akhirnya tidak terbendungkan lagi.
"Cie. Senyum-senyum," goda Lucy sembari membawa dua gelas susu hangat ke atas meja.
"Dia gemes." Benny mengacak rambut sambil membayangkan wajah Misya yang sedang marah. Senyuman masih terukir di sudut bibir Benny. Senyum mulu, mulutnya enggak pegal?
Lain halnya dengan Benny. Si adik, Kenny sedang memainkan ponsel dengan wajah mesem seperti terjerat hutang uang ratusan miliyar. Dari tadi dia hanya membolak-balik stalking medsosnya Misya dengan gelisah. Hatinya terasa tidak enak.
"Cie yang lagi fall in love. Mama dukung! Go go! Ganbatte!! Saranghae oppa Aben." Lucy menunjuk simbol love di ujung jari ke arah Benny kemudian menyamber ponselnya di atas meja.
Kalian tahu apa yang dilakukan Lucy? Wanita itu merasa energi semangatnya kurang tersalurkan. Baiklah, Lucy memutar sebuah lagu kebangsaan untuk menyemangati Benny. Bibir Lucy mulai melantunkan lirik lagu ketika instrumen musik berputar. Lucy menghentakkan kaki dengan serentak sambil memberi hormat ke arah Benny.
"Maju tak gentar!
Membela yang cinta
Maju tak gentar!
Hak Aken diserangMaju serentak!
Mengusir sang mantan
Maju serentak!
Tentu Aben menangBertikung bertikung
Berserang berserang
Menerkam menerjang terkamTak sayang tak sayang
Menyerah menyerah
Majulah ma--"
KAMU SEDANG MEMBACA
After Being Happy, Then? [TERBIT]
Teen Fiction(Telah terbit dengan ending yang berbeda) Misya Margaretha, gadis yang dicap antagonis oleh seisi sekolah membuat orang-orang enggak berani mendekatinya. Misya juga langganan ruang BK karena masalah-masalah yang ia perbuat. Di saat semua orang menu...