04

5.7K 773 52
                                    

Aku kembali meneguk kopi untuk membantuku tetap fokus menyetir. Namun usahaku ini tetap gagal. Karena semakin aku berusaha untuk tetap fokus dengan kemudi dan jalan di depanku, maka bayangan kejadian kemarin malam malah semakin menari-nari di dalam kepalaku.

Semalam, setelah niat baikku untuk menemani Niana ditolak oleh Mama, dengan berat hati akhirnya aku pulang bersama Ayah dan Bunda. Sampai saat ini, aku memang masih tinggal di rumah Ayah dan Bunda. Karena rasanya aku masih belum bisa kembali ke rumahku sendiri. Rasanya masih terlalu sulit.

Geo is calling...

"Halo, Bos."

"Hm. What's up, Ge?"

"Hari ini lo ke kantor nggak?"

"Belum tau. Kenapa?"

"Meeting praproduksi VC pertama si Akis gimana?"

Ah iya. Aku hampir saja lupa dengan janjiku yang satu ini. Akis itu juniorku dan Geo di kampus, yang saat ini sudah sukses menjadi penyanyi pendatang baru setelah berhasil menjadi juara disalah satu kontes menyanyi ternama negeri ini.

Akis secara langsung menemuiku, Geo, juga Jani, dan meminta kami untuk menggarap video clip di project terbarunya. Dia mengcover beberapa lagu dari Andra and The Backbone dan berkesempatan untuk diiringi langsung oleh sang maestro, Andra Ramadhan.

"Udah jadi bikin janji temu belum? Gue harus ke rumah sakit dan ini udah lagi di jalan ke sana."

"Not yet. Ini si Akis nanya sama gue, kapan kita bisa ketemuan? Jadwal dia off cuma minggu ini katanya."

Aku berpikir sejenak. Selain karena janji yang sudah kami sepakati bersama, project ini ndak pakai harga teman. Management Akis sama sekali ndak membahas kedekatan kami untuk mendapat harga khusus. Selain itu, aku sudah benar-benar berniat untuk berubah dan memperbaiki diri. Aku ndak mau mengulangi kesalahan yang sama seperti dulu. Aku ingin berusaha untuk mengutamakan keluargaku diatas segalanya. Family first.

"Gini aja deh, lo coba tanya dulu sama Akis. Dia bener-bener free kapan? Terus tanya sekiranya mau meeting di mana? Di Bigsmall atau di kantor managementnya atau di mana? Dan kalau hari ini, kayaknya gue belum bisa ikut join. Gue masih fokus sama Niana dan Isha."

"Jadi namanya Isha?"

Aku berdeham mengiyakan.

"Tavisha Myria Rajendra. Isha. Yaudah gitu dulu aja ya, Ge. Nanti kabarin gue lagi aja updatenya. My phone's on silent mode anyway. Jadi kalau nanti gue ndak jawab, lo message gue aja. Nanti gue respon kalau gue udah bisa online. Okay?"

"Siap, Boskuu. Nanti gue koordinasiin sama Jani dulu juga deh. By the way, mereka stay di rumah sakit sampe kapan?"

"Belum tau. Tapi kayaknya Niana bakal keluar lebih cepet sih, Ge. Karena Isha masih harus stay lebih lama."

"Hhmm, I see. Yaudah nanti gue janjian sama Alara dulu juga deh dia mau jenguk kapan. Gue ikutin calon Nyonya aja."

"Bucin."

"Eits! Sesama bucin dilarang saling mengatai, Bos. Lupa ya kalo sendirinya juga lagi bucin?" Geo lalu terbahak di seberang sana.

Sialan.

"Yaudah ya, Ge. Gue udah mau sampai. Gue tunggu updatenya. Thank you banget."

"Siap, Kha. Salam ya buat Rania."

"Sip."


———


Just Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang