4.

42.7K 3.9K 104
                                    


Malam sudah menunjukkan jam 8 malam Marvin berada di depan tv bersama Rio yang setia di sampingnya.

Dari tadi Marvin tak melihat Valdo maupun arka entahlah kata Rio mereka ada urusan mendadak yang harus di lakukan.

Awalnya Marvin terlihat senang saat bangun dirinya tak menemukan 2 iblis yang menculiknya dan membuat aturan aturan yang membuat Marvin ingin memcekik mereka tapi ia urungkan mengingat para babu daddy barunya ini banyak, boro boro bisa nyekik mati duluan yang ada.

Marvin harus menelan pil pahit saat melihat Rio yang terus saja menempelinya seharian dan melarangnya ini itu atas perintah dari Valdo.

Saat ini Marvin merasa haus dia beranjak dari tempat duduknya mengabaikan Rio yang terus bertanya dan pergi ke arah dapur tepatnya di lemari pendingin itu.

Marvin membuka kulkas lalu mengambil sebuah jus jeruk dan menutup kembali lemari pendingin itu, saat akan meminumnya suara Rio lebih dulu mengintrupsinya.

"Tuan muda anda tidak boleh meminum jus itu saat malam hari" ucap Rio memperingati.

"Astaga Rio bisa ga sih lu enyah aja bosan gw liat muka lu terus"sarkas Marvin lalu melanjutkan kegiatannya.

"Tuan muda jika satu tetes saja jus itu masuk ke mulut anda saya pastikan akan membawa anda kr rumah sakit dan mengadukan pada tuan besar" ucap Rio tenang.

Splash

"Minum tuh jus sat!"ucap kesal Marvin setelah mendengar ocehan Rio lalu menyiramnya dengan jus jeruk itu lalu pergi dari sana.

Sedangkan Rio tetap sabar dan tenang akan sikap tuan mudanya  lalu beranjak dari sana untuk membersihkan diri.

Setelah beberapa saat Rio kembali ke kamar Marvin karna memang ini sudah waktu tuan mudanya itu untuk tidur.

Di lihatnya Marvin yang sedang asyik dengan game  yang ada di layar canggihnya dengan earphone yang menutupi telinganya.

Dengan sigap Rio mengambil paksa earphone dan handphone milik Marvin yang membuat sang empu menatap tajam dan kesal ke arah Rio.

"Sudah saatnya tuan muda tidur"ucap Rio.

"Iya bentar lagi gw masih mau main siniin tuh hp" balas Marvin.

"Tidak tuan muda ini sudah jam 9 malam sudah waktunya anda tidur."

"Ayolah rio gw bukan anak gadis yang harus tidur jam segitu sekarang kembalikan hp milik gw!"kekeuh Marvin yang sudah kesal demi apa dirinya sudah tak tahan ingin mencakar wajah si goriorio nih.

"Tetap tidak tuan muda, Steve!" ucap Rio lalu memanggil  salah satu pengawal yang berjaga di depan pintu  kamar milik Marvin.

"Iya saya."

"Suruh Maria untuk mengantarkan susu untuk tuan muda sekarang" titah Rio lalu di angguki oleh pengawal itu, dia bisa memerintah pengawal disini  begitupun dengan Geo jika kalian tidak lupa bahwa mereka berdua  seorang ajudan.

"Tuan muda tuan besar akan segera pulang jadi sebaiknya anda tidur" ucap Rio pada Marvin yang tetap saja menatapnya garang.

"Kenapa lu ga ikut sama pempes lu saat di buang dulu sih, ngeselin banget" gumam Marvin lalu berbaring di tempat tidur dan mengambil selimut lalu menyelimuti seluruh  tubuhnya.

"Tuan muda anda belum meminum susu anda dan berselimutlah dengan benar"lagi lagi ucapan Rio membuat kesal bukan main.

Marvin membuka selimutnya dan berdiri bersiap siap akan memukul wajah menyebalkan milik Rio namun aksinya gagal saat suara yang ia kenal terdengar di telinganya.

"Ada apa ini?" tanya Valdo yang baru saja datang bersama arka  dan melihat Marvin yang belum tertidur dengan berancang ancang akan memukul Rio.

"G-ga ada tuh kita hanya senam malam ya kan Rio"ucap Marvin bohong lalu menoleh ke arah Rio berharap Rio mengerti kodenya.

Namun alih alih ngerti si goriorio ini malah seenak dengkul mengadu pada Valdo.

"Tuan muda menyelimuti seluruh tubuh nya tuan,  dia juga akan meminum jus tapi sudah saya larang, tadi juga tuan muda bermain game dan lupa waktu" adu Rio.

"Benar begitu nak?" tanya Valdo dengan nada dingin yang membuat Marvin mau tak mau mengangguk karna takut akan tekanan yang di berikan oleh Valdo.

"Kau ingin daddy hukum Marvin?" ucap Valdo yang membuat Marvin menggeleng ribut.

"Apa kau tak mempunyai mulut?"ucap Arka yang sedari tadi diam menyimak aura semakin mencekam Marvin merasa sulit bernafas dan berkeringat dingin sekarang .

"Maaf daddy, maaf kak" ucap Marvin gugup  demi sempak nya Nathan yang bau jigong dia takut sekarang.

Namun tak berselang lama Marvin bisa bernafas lega saat pintu terbuka menampilkan maria datang membawa segelas susu.

"Apa kau tak punya sopan santun!" ucap dingin Arka yang membuat suasana kembali mencekam yang membuat maria gemetar hebat.

"M-maaf t-tuan sa-" belom selesai Maria menjawab ucapannya terpotong oleh suara Valdo

"Geo bawa dia dan buat dia mengerti" titah Valdo dingin.

Geo mengangguk lalu membawa maria keluar dari kamar marvin, sedangkan marvin hanya diam saja jujur dia sangat takut dan kepikiran akan maria yang di bawa oleh Geo.

Rio mengambil alih susu yang ada di tangan maria tanpa di sadari oleh Marvin Rio mencampurkan obat tidur di dalamnya atas kode yang di berikan oleh Arka lalu memberikannya pada Valdo.

Mereka tak ingin Marvin mendengar teriakan maria nantinya.

"Minum susumu lalu tidur!" Marvin yang tak ingin terus berada di suasana ini meminum habis segelas susu yang di berikan Valdo.

Selang beberapa menit Marvin menguap kenapa dia sangat mengantuk pikirnya, dia menoleh pada Valdo dan teringat akan pelukan hangat yang mengingatkannya pada mendiang ayahnya.

Entah secara sadar atau tidak Marvin merentangkan tangannya.

"daddy tidur" rengeknya.

Mendengar rengekan pemuda di depannya Valdo maupun Arka terkekeh aura yang tadi mencekam kini hilang entah kemana.

"Baik baik daddy disini nak" ucap Valdo lalu mengambil tubuh tak seberapa Marvin ke gendongannya apa ini efek obatnya?

"Ck kenapa dad terus sih!" kesal Arka karna dari Marvin disini tak sekalipun dia menyentuh adiknya karna didahului oleh Valdo sedangkan Valdo hanya tersenyum remeh pada Arka.

Arka keluar dari sana di ikuti oleh Geo membiarkan ayah anak itu tertidur, sebelum keluar Arka memasang wajah datar andalannya.

Setelah sampai di luar Arka memperingati kedua pengawal yang menjaga kamar Marvin agar lebih teliti dalam bertugas karna perintah dari Valdo maupun dari Arka itu mutlak.

Memang yang boleh memasuki kamar Marvin hanya lah Valdo, Arka dan Rio sebagai pengawal pribadi Marvin dan juga Geo ya sekali kali ke dalam saat sedang bertiga bersama Valdo.

Sedangkan untuk yang lainnya tak boleh masuk ke kamar Marvin kecuali izin dari Valdo maupun Arka jika mereka tak ada, ada Rio yang menjadi penggantinya seperti tadi

Rio hanya memerintahkan Maria untuk mengantar susu milik Marvin bukan untuk masuk kedalam kamar Marvin.

Peraturan ini sudah di terapkan sejak Marvin berada 3 hari disini.

Karna keteledoran Maria dia mendapatkan hukumannya, bukan kah sudah di bilang bahwa mereka tak pandang bulu.

Marvin Arsenio  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang