"Rio" panggil Marvin pada Rio yang ada di sebelahnya.
Saat ini Marvin berada di kamarnya memainkan game yang di temani oleh Rio yang berduri layaknya patung di sebelahnya Marvin sudah menyuruhnya duduk tapi Rio menolak, apa Rio itu robot pikirnya.
"Iya tuan muda apa ada yang anda butuhkan ?" balas Rio yang membuat Marvin mendengus.
"Lu ga bisa gitu manggil gw Marvin aja ?"tanya Marvin.
"Tidak bisa tuan muda itu sudah kewajiban yang ada di mansion ini " ucap Rio dengan senyuman.
"Nyenyenyenyenye serahlu lah" ucap Marvin dan beranjak dari sana dan keluar kamar mengabaikan Rio yang memanggilnya.
Marvin terus berjalan ke bawah menggunakan tangga melupakan peraturan bahwa dirinya tak boleh menaiki tangga karna sudah ada lift di samping tangga itu.
Rio memanggilnya dan memperingati nya untuk tak menaiki tangga tapi lagi- lagi di acuhkan oleh Marvin.
Saat berada di tangga lantai satu Marvin memegang pegangan tangga itu otaknya memikirkan hal seru.
Marvin nyengir dan bersiap di pinggiran itu,dia meluncur dari sana membuat Rio maupun pengawal yang melihat Marvin mendadak jantungan.
Marvin mendarat dengan sempurna dibawah yang di susul oleh Rio dengan wajah pucatnya.
"T-tuan muda jangan melakukan hal itu lagi itu berbahaya" peringat Rio dengan keringat dingin di dahinya.
"He tapi itu seru loh gw ulangi aja besok hihi" balas Marvin dengan cengirannya.
"Anda akan membuat kami jantungan tuan muda" ucap Rio yang diacuhkan oleh Marvin.
"Daddy sama kakak kemana?" tanya Marvin pada rio karna tak melihat kakak dan daddy nya terakhir kalian dia bertemu tadi pagi.
"Mereka berdua sedang ada urusan penting tuan muda."
"Hilih urusan teros mereka itu gw doakan encok baru tau rasa, kerjaan mulu sesekali kek godain janda gang sebelah itu kan lumayan bahenol oppai juga guede body wahh ga usah di ragukan lagi "cerocos Marvin.
karna sudah 1 bulan dia disini yang dia tahu daddy dan kakak nya itu jarang di rumah mungkin hari minggu baru ada itu pun salah satu dari mereka.
Bukan jarang sih mereka hanya akan ada di rumah saat sarapan dan makan malam selebihnya mereka tak akan di rumah Marvin jadi tahu bahwa keduanya penggila kerja.
Rio hanya menggelengkan kepala mendengarkan ocehan Marvin hingga.
"Tuan muda awas didepa-" belom selesai Rio berucap.
Gdebuk
"Awsh" rintih Marvin karna pantatnya mencium merasa lantai basah yang memang sedang di pel dasarnya saja Marvin yang ga liat liat jalan.
"Astaga tuan muda" ujar Rio sambil membantu tuan mudanya untuk bangun karna sepertinya kaki Marvin juga keseleo.
"Astaga pantat gw eh maksudnya kaki gw eh tapi dua duanya sakit sih "gerutu Marvin.
"T-tuan m- muda saya minta maaf" ucap maid yang sedang mengepel itu.
"Gak papa kok santai aja" ucap Marvin.
"Kamu baru ya disini?" tanya Rio yang membuat maid itu menunduk takut.
"I-iya"
"Lain kali hati hati dan jangan lalai karna ini bukan jam waktunya untuk mengepel, bersihkan semua jangan sampai tuan besar tau akan hal ini" keringat Rio yang di angguki oleh maid it.u
KAMU SEDANG MEMBACA
Marvin Arsenio ✔
RandomMarvin dengan kesehariannya penasaran langsung baca aja! Maaf jika bahasa campur aduk Em ada beberapa part yang mungkin ada kata mengenakkan jika kurang berkenan silahkan tinggalkan lapak inj terimakasih