"Tuan muda anda harus bangun" Ujar Rio berusaha membangunkan Marvin. Entah kenapa hari ini tuan mudanya susah untuk di bangun kan."Emhh berisik Rio aku ngantuk" Gumam Marvin.
"Tapi tuan muda harus segera bangun karna ini sudah lewat jam sarapan pagi."
"Ck"
Marvin hanya berdecak kemudian membelakangi Rio dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Hari ini dia ingin bermalas-malasan saja.
Rio mengehela nafas kemudian pergi keluar untuk memberitahukan pada tuan besarnya.
"Mana adik saya?" tanya Arka yang melihat Rio turun tanpa Marvin.
Ini sudah lewat jam 9 tapi adiknya belum bangun dan melewati sarapan paginya. Tadi nya mereka biarkan Marvin untuk tidur lebih lama tapi kenyataanya sampai saat ini adiknya itu masih bergelung di tempat tidur.
"Tuan muda sulit untuk di bangunkan, sudah sedari tadi saya bangun kan tuan muda Arka" jawab Rio seadanya.
"Aishh bocah itu."
"Kamu siapkan saja untuk sarapannya Rio biar saya yang akan membangunkan putra saya" ucap tegas Valdo.
Saat Valdo akan beranjak suara barithon Arka menganggu pendengarannya.
"Biar aku saja yang bangunkan pak tua"ucap datar Arka dan menatap tajam Valdo.
"Bukankah sudah kutakan kalo dad yang akan membangunkannya"jawab Valdo dengan tatapan tak kalah tajam nya.
"Ayolah sekali-kali mengalah lah pada putramu yang tampan ini tidak ada salah nya bukan" ucap Narsis Arka. Sedangkan Valdo yang mendengar nya hanya menatap datar putra sulungnya itu.
"Tidak ada kata mengalah di kamus dad kalo kamu ingat. Dan jangan lupa wajah tampan mu itu turunan dari siapa" jawab Valdo dengan seringai di wajahnya yang membuat Arka mendengus.
"Ck ini sangat berbeda pak tua wajahmu memang tampan tapi di hiasi dengan keriput menandakan kau sudah tua. Tapi lihat aku, aku masih gagah nan tampan tanpa keriput tentu saja" balas Arka dengan nada mengejek.
"Hmph meski begini banyak wanita di luar sana yang memohon untuk dad setubuhi bahkan banyak yang rela dengan terang-terangan memberikan tubuhnya. Bukankah itu menandakan bahwa dad masihlah gagah nan tampan" ucap Valdo dengan penuh percaya diri.
"Mereka saja yang tak waras mau sja di bohongi oleh pria tua macam kau."
"Oh apa kau mulai iri dengan dad?" tanya Valdo dengan nada remeh.
"Arghh terserahmu saja pak tua!"
Geo dan Rio menatap kedua tuan mereka dengan jengah. Kenapa mereka menjadi OOC jika berurusan dengan tuan muda mereka.
_____________
Krieett.
Valdo masuk ke kamar Marvin dan berjalan ke arah gumpalan yang berada di ranjang. Bibirnya terangkat saat melihat Marvin sangat lelap dalam tidurnya dengan bibir sedikit terbuka.
Valdo menyingkap selimut yang menutupi sang putra dan mencium kening Marvin membuat sang empu menggeliat tak suka.
"Saatnya bangun dan sarapan boy" ucapnya. Namun hanya gumaman yang dua dapat. Karna gemas Valdo menciumi seumur wajah Marvin.
"Oh astaga Rio apa apaan kau!" ucapnya tak suka dengan nada serak.
"Hmm?"
"Ya elah dad ngapain coba cium cium aku, nanti kalo rabies gimana!" ucap Marvin dan mengelap wajahnya yang sudah di ciumi oleh Valdo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marvin Arsenio ✔
RandomMarvin dengan kesehariannya penasaran langsung baca aja! Maaf jika bahasa campur aduk Em ada beberapa part yang mungkin ada kata mengenakkan jika kurang berkenan silahkan tinggalkan lapak inj terimakasih