"Ingat perkataan kakak Marvin. Jangan kemana-mana saat pulang sekolah Rio yang akan menjemputmu!"
Arka tak henti-hentinya mewanti-wanti Marvin untuk tak berbuat nakal dan menurut. Rio tak bisa mengawal adiknya itu karena urusan perusahaan.
Marvin hanya manggut dalam hati dia bersorak ria karna dia tanpa pengawalan di hari pertamanya.
Dia hanya tak tahu saja berapa banyak mata mata dan penjaga jarak jauh yang Valdo dan Arka perintahkan untuk menjaganya.
Sementara Geo tengah mengurus Valdo yang tengah mengamuk di mansion menghancurkan seisinya karena saat keluar kamar Valdo tak melihat keberadaan Marvin karena sudah berangkat dan di antar dirinya.
Arka tak habis fikir dengan Valdo yang buas. Tapi dia tak perlu bertindak karna ada Geo disana.
Lagipula dia memang sangat kesal dengan pak tua itu yang keras kepala itu. Kenapa dia sangat emosional dan tak mau ngalah?
Dia hanya ingin menghabiskan waktu bersama adiknya sebelum berangkat ke Rusia selama beberapa hari karena harus mengurusi mayat Rian.
Yah Rian mati dengan cara mengenaskan. Bagian selatannya Robek hingga tak henti" nya mengeluarkan darah.
Tak ada yang mengurusnya karena perintah dari Arka. Rian di biarkan seperti itu hingga 3 hari kemudian di temukan tak bernyawa. Awalnya Aldrich akan memotong bagian tubuhnya dan di berikan pada anjing peliharaan Arka, namun Arka tak mengizinkannya.
Arka berinisiatif mengurus mayat Rian yang tengah di bekukan. Karna memang Rian mati sudah 1 minggu yang lalu dan di haruskan mayatnya di awetkan. Jika tidak baunya pasti akan menyengat.
Arka sendiri hanya berfikir untuk menguburkan tubuh anak itu dengan layak. Dia juga harus mengurus salah satu hama yang di Rusia dan memindahkan Markas nya.
Jika kalian berfikir Arka bersimpati pada Rian. Kalian salah. Karena Rian akan di kuburkan di suatu ruangan di markas Arka dengan kedalam 2× lipat dari kuburan biasanya. Karena Arka menempelkan sebuah bom di mayat Rian.
Kalian pasti sudah tau bukan? Mayat Rian akan hancur lebur di dalam saat bom itu meledak.
Itu juga yang jadi alasan mang apa Arka harus pindah Markas.
______________
"OYY KANG NGOMPOL!!!!" teriak Darel setelah turun dari mobil yang mengantarnya menghampiri Marvin yang menatapnya kesal. Dan mengabaikan Dion yang memanggil nya lalu mengejar Darel.
"YA AMPUN LU TONG BISA GA SIH BUKAN AIB GW YANG LU INGAT!" balas Marvin dengan teriak sambil merentangkan tangannya saat melihat Darel yang berlari sambil merentangkan kedua tangannya.
Mereka berdua berpelukan bak Teletubbies mengabaikan Dion yang menatap keduanya datar dan tajam.
"Darel jika kakak melihatmu berteriak dan lari kakak akan benar - benar menghukum mu."
Ancaman Dion membuat Darel kicep sedangkan Marvin menahan tawanya. Darel hanya mendelik kesal ke arah Marvin.
"Itu juga berlaku untuk mu boy" ujar Dion dan mengusak rambut Marvin. Sekarang gantian Darel yang menahan tawanya yang membuat Marvin sebal.
Memang Marvin sangat dekat dengan keluarga william semenjak di pesta ulang tahun Alex kemaren. Keluarga William juga memperlakukan Marvin layaknya berlian kedua setelah Darel. Entah mengapa mereka pun tak tahu. Mereka menyayangi Marvin layaknya putra mereka.
Begitu juga dengan keluarga Dorofey mereka juga memperlakukan Darel seperti halnya yang di lakukan oleh keluarga William. Marvin juga sangat dekat dengan Brianna bahkan dia akan bersikap sangat Manja yang membuat Darel kesal. Terjadilah aduh bacot di antara keduanya yang membuat telinga Brianna panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marvin Arsenio ✔
RandomMarvin dengan kesehariannya penasaran langsung baca aja! Maaf jika bahasa campur aduk Em ada beberapa part yang mungkin ada kata mengenakkan jika kurang berkenan silahkan tinggalkan lapak inj terimakasih