Setelah sampai di Rumah Sakit Rio langsung di lari kan ke Ruang ICU untuk segera mendapatkan perawatan.
Marvin tetap berada di dalam gendongan Valdo dengan tatapan kosong. Perasaan bersalah memenuhi fikiran nya. Jika saja dia tak lengah Rio tak akan terluka.
Valdo tetap mengelus punggung bergetar milik sang putra ia mengerti apa yang di rasakan oleh Marvin. Ia tau bahwa putranya itu saat ini tengah menyalahkan dirinya sendiri.
Namun tugas tetaplah tugas. Valdo menempatkan Rio di sisi Marvin karena ia percaya bahwa Rio akan menjaga putranya dengan baik sekalipun dengan taruhan nyawanya.
Karena para pengikut maupun bawahan keluarga Dorofey semua tergolong dari bawahan setia pada majikannya. Siap dengan segala kondisi dan situasi yang diperintahkan oleh sang tuan.
Namun berbeda dengan Valdo, Marvin belum mengerti itu semua, di lihat kembali tangan yang penuh akan darah Rio yang membuatnya kembali terisak.
Valdo tadi akan membersihkan Marvin dulu tadi sebelum berangkat namun anaknya menolak dia kekeh tetap ingin berada di samping Rio. Meski badannya serasa tak bertulang yang di akibatkan shock. Karena itulah Valdo sedari tadi menggendong koala Marvin.
Geo sendiri hanya berdiri dengan tegar menatap kedua tuannya. Bukan ia tak sedih melihat saudaranya terbaring lemah seperti itu. Dia kembarannya tentu saja dia juga merasakan sakit.
Namun ia tak boleh sedih karna Rio akan memarahinya. Geo yakin apapun keadaan saudaranya di dalam ia akan menerima dengan lapang dada karena memang itulah yang selalu dikatakan oleh Rio.
Rio adalah kakaknya dan keluarga Dorofey adalah tuannya. Rio selalu mengatakan untuk mengabdikan hidup nya untuk sang tuan sesaat setelah Valdo membawa mereka dan memberikan tempat berteduh yang nyaman.
Geo bahkan sangat yakin bahwa saudaranya itu tak akan menyesal dengan apa yang di lakukan nya bahkan ia akan dengan bangga menceritakan aksinya itu. Karena tanpa di beri tahu pun Geo tahu, bahwa Rio menganggap Marvin sebagai adiknya.
Lancang memang tapi itu lah yang di lihat Geo saat melihat tatapan penuh sayang dan sikap penuh melindungi yang di berikan Rio pada Tuan mudanya.
______________
Setelah beberapa jam kemudian dokter keluar dari ruang ICU dan berjalan ke arah Valdo.
"Tuan-
"Dok bagaimana keadaan Rio!" Marvin memotong ucapan dokter setelah memaksa turun dari gendongan Valdo.
"Maaf kami tuan muda. Rio tak bisa di selamatkan karena luka tembak yang di alaminya tepat pada dada kirinya dimana jantungnya berada. Peluru itu menembus langsung jantung Rio" jelas Dokter itu yang membuat Marvin sedikit mematung kemudian tak sadarkan diri yang langsung di tangkap kembali oleh Valdo.
Valdo sendiri tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya. Namun harus ia tahan melihat tubuh lemah putra nya yang berada di dekapannya. Di angkatnya tubuh Marvin lalu bersiap untuk pergi karna ia harus membersihkan darah Rio yang ada di tubuh Marvin.
"Geo kuatlah. Dan menangislah itu perlu kemudian bangkit karena kita harus melakukan pemakaman untuk Rio. Ingat Geo, Rio tak akan suka melihatmu menangis saat dia dengan bangganya menuntaskan tugasnya" ujar Valdo menepuk pelan bahu yang tampak kokoh milih Geo lalu pergi.
Geo menunduk, Biarkan ia menangis sesaat. Benar kata tuannya saudaranya tak akan suka melihatnya seperti ini.
"Terimakasih tuan" gumamnya.
Sedangkan Arka yang baru saja selesai dengan kekacauan yang ada di Mansionnya di kejutkan dengan berita ini.
"Arka bisakah kamu urus semua?" tanya Valdo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marvin Arsenio ✔
AcakMarvin dengan kesehariannya penasaran langsung baca aja! Maaf jika bahasa campur aduk Em ada beberapa part yang mungkin ada kata mengenakkan jika kurang berkenan silahkan tinggalkan lapak inj terimakasih