5.

41.6K 3.6K 140
                                    

Hari minggu adalah hari untuk bermalas ria seperti halnya Marvin jam sudah menunjukkan jam 9 pagi tapi Marvin malah tetap bergelung di kasur empuknya.

Rio sudah membangunkannya dari tadi  segala usaha dia lakukan yang sekiranya membangunkan tuan mudanya lembut seperti menggoyang pelan tubuh Marvin, membuka gorden dan memanggil namnya.

Namun sepertinya memang Marvin sedang malas hari ini jadi nya lah Rio hanya berdiri menunggu tuan mudanya bangun dengan sesekali memanggil dan tuan mudanya.

Kriieett

Pintu kamar terbuka menampilkan Arka dengan pakaian santainya, Rio yang melihat Arka menunduk memberi salam.

"Apa dia masih susah di bangunkan?" tanya Arka.

"Benar tuan saya sudah memanggilnya namun tuan muda hanya menggeliat dan melanjutkan tidurnya" balas Rio apa adanya.

"Baiklah kau siapkan baju untuk baby biar aku yang membangunkan" ucap Arka yang di angguki oleh Rio.

Arka mendekat ke arah Marvin di lihatnya wajah yang terlelap  posisi Marvin memeluk bantal guling dengan posisi miring otomatis  bibir nya sedikit terbuka sangat imut.

Valdo memang sengaja membiarkan Marvin terlelap awalnya akan di bangunkan saat sarapan siap tapi bahkan sampai jam 9 Marvin belom terbangun.

Valdo tak bisa membangunkan Marvin karna dia ada urusan mendadak tentang dunia bawahnya jadi dia harus pergi , meninggalkan Arka yang tersenyum kemenangan karna akan seharian bersama Marvin.

"Baby sudah waktunya bangun" ucap Arka sambil mencubit gemas pipi Marvin, merasa tidurnya terusik Marvin menggeliat dan mengganti posisi membelakangi Arka.

"Eunghh 5 menit lagi rio jangan ganggu " gumam Marvin.

Namun Arka ga kehabisan akal dia menciumi pipi Marvin bertubi tubi sampai sang empu mengehentikan dengan tangannya merasa risih.

"Ish apaaan sih Rio lu mau gw cekek hah!" bentak Marvin jujur dia risih apaan si Rio malah kecap kecup sana sini.

Arka yang mendengar Marvin membentak menatap datar Marvin dia tak suka nada bicara adik nya.

Marvin yang merasa terancam matanya langsung binar dia juga merasa merinding melihat kakak nya menatapnya dingin hiyy apa kakaknya ini mantan setan?? Pikirnya.

"Apa kau baru saja membentak kakak baby?"ucap arka dengan nanda renda yang membuat bulu kuduk Marvin semakin merinding.

"K-kakak aku m- " ucapan Marvin terpotong saat Arka mengangkat tubuhnya dan membawanya ke kamar mandi sementara Marvin hanya diam saja tak memberontak.

Padahal di sekolah nya Marvin terkenal badboy malahan menjerumus ke preman kenapa dia juga bisa beladiri, taekwondo bahkan dia sudah  sabuk hitam,  tapi kenapa melihat kakanya yang menatap dirinya dingin sangat menakutkan.

Bukan hanya arka bahkan Valdo sangat menyeramkan menurut Marvin oh ayolah mimpi apa Marvin sampai berada di kandang singa.

Arka membawa Marvin kedalam bathub setelah melepaskan semua baju milik Marvin dan menyaraminya dengan ari dingin yang tentu saja membuat Marvin terpekik kaget karna dingin.

Seolah tuli Arka tak mendengarkan pekikan Marvin dia terus saja melakukan kegiatannya memandikan Marvin dengan air dingin.

Setelah semua selesai Arka memakaikan marvin bathrob dan mengangkatnya keluar kamar mandi dan membawa Marvin untuk di tidur kan di kasur.

"Rio ambil hoodie untuknya" titah Arka yang di angguki Rio.

Dia tidak bodoh untuk tak mengetahui bahwa Marvin kedinginan, tapi dia biarkan bilang saja ini adalah hukuman untuk adik kecilnya ini.

Marvin Arsenio  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang