"Dad dimana kak Arka?"
Marvin bertanya karna dia sama sekali tak melihat keberadaan kakaknya itu semenjak 2 hari ini dia berada di RS aneh aja gitu.
"Kakak mu lagi bekerja boy" jawab Valdo tenang. Marvin hanya ber'oh' ria.
"Uhm dad kita di Indonesia kan sekarang?"
Valdo mengernyit dengan ucapan Marvin tapi tetap menjawabnya.
"Iya kita sudah di Indonesia."
"Boleh aku sekolah?"
"Ya daddy perbolehkan asal kamu membawa Rio" Valdo memang akan mengira jika putranya ini akan meminta bersekolah. Meski iya tau putranya bersekolah hanya untuk senang" saja.
Dia juga sudah membahas ini bersama Arka. Mereka juga sudah menyetujui dan menyiapkan beberapa hal dengan syarat tentu saja.
"Benarkan? Tapi bersama Rio, Big no!"
"Setuju atau tidak Rio akan tetap bersamamu Marvin. Atau tak ada sekolah" tegas Valdo. "Dan untuk sekolah mu, kamu akan pindah ke SMA Gemilang"tambahnya.
"Tapi aku ga mau pisah dengan teman-teman ku!"
"Itu masalah gampang Marvin dad sudah menghubungi keluarga temanmu. Dan mereka setuju atas itu jadi apa masalahnya?"
Marvin bungkam sebelumnya dia bersekolah di SMA harapan bangsa. SMA yang tak terlalu populer dengan siswa yang sedikit. Tetapi mereka nyaman disana meski sekolah itu sederhana fasilitasnya memadai.
"Ah disana kamu bisa bertemu dengan Teman masa kecilmu Darel. karna sekolah itu milik teman Daddy Alex ayah dari teman mu itu" Ucapan Valdo membuat mood Marvin naik.
Ah jika seperti ini gak papa dah dia pindah sekolah. Duhh jadi ga sabar pengen cepet sekolah.
"Dad kapan aku bisa sekolah?" tanya Marvin antusias.
Valdo terkekeh dan mengusap pelan Rambut tebal sang putra ." jika anak Daddy ini sembuh."
Senyum Marvin mengembang tak apa lah dia di RS dulu asalkan dia cepat sembuh dan cepat ke sekolah. Valdo yang gemas pun mencubit pipi berisi itu.
Marvin memekik dan menatap tajam Valdo.
_____________
Setelah 4 Hari di rawat akhirnya Marvin sembuh total dan di per boleh kan untuk pulang.
Dia sangat tak sabar untuk besok. Karna daddynya mengatakan bahwa dirinya bisa mulai sekolah esok hari.
Setelah sampai di mansion tanpa di suruh Marvin langsung masuk ke kamarnya untuk istirahat mengabaikan Arka yang sedang duduk di sofa dengan kaki di lipat dan bersedekap dada.
Sementara Arka yang di abaikan melotot ria. Apa adiknya itu sudah rabun?
Valdo yang melihat Arka di abaikan hanya menahan tawanya dan menatap remeh Arka.
"Hoo si macan buas lepas."
Muncul perempatan di wajah Arka. Dia berdiri dan menghampiri Arka dengan tersenyum. Setelah dekat Arka menodongkan revolver di dahi daddy nya.
"Hmph ternyata kau masih cukup tangguh pak tua" Ujarnya saat melihat sebuah pistol di dadanya.
Karena saat Arka menodongkan pistol nya Valdo juga mengeluarkan Pistol dan menodongkannya tepat di dada kanannya.
Geo Dan Rio hanya menahan nafas dengan apa yang di lihatnya. Bukan hanya mereka tapi maid dan pengawas yang berlalu lalang berkeringat dingin di buatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marvin Arsenio ✔
RandomMarvin dengan kesehariannya penasaran langsung baca aja! Maaf jika bahasa campur aduk Em ada beberapa part yang mungkin ada kata mengenakkan jika kurang berkenan silahkan tinggalkan lapak inj terimakasih