'Ikh ga mau ga suka gelayy'
'Ikh ga mau ga suka gelayy'
'Ikh ga mau ga suka gelayy'
Marvin sedari tadi mengulang video untuk mendengarkan ucapan dari wanita berhijap yang menurutnya lucu menggunakan ponsel milik Valdo.
Dia berada di ruang kerja Daddy-nya itu karena tidak boleh kemana-mana sampai Valdo selesai dengan pekerjaannya. Alhasil karena bosan Marvin mengotak atik Ponsel Valdo menonton yt yang berakhir dengan kasus pemilik suara 'ikh ga mau ga suka gelayy' yang sedang booming itu.
Sementara Valdo sedari tadi menahan kernyitan mendengarkan suara yang menurutnya aneh. Apa orang Indonesia memang seperti ini?
"Marvin letakkan ponselnya dan berhenti memutar ucapan perempuan itu" ujar Valdo yang hanya di anggap angin oleh anak itu.
Marvin terus saja mendengarkan suara itu sambil sesekali menirukan nya. Karena sudah tak tahan Valdo berdiri dan beranjak ke sofa tempat di mana Marvin berada.
Valdo langsung mengambil Ponsel miliknya yang membuat Marvin langsung menatap tajam dirinya. Valdo Hanya menatap datar putranya.
"Loh dad siniin ponselnya!" pekik Marvin. Ah elah lagi enak-enaknya nonton malah di rebut emang ye daddy-nya ini 'Akhlak not found' menghancurkan kesenangannya saja.
"Tidak."
"Dad aku belum selesai menonton!"
"Menonton hal yang tak berguna?"celetuk Valdo.
"Dari pada nontonin dad yang sibuk dengan dokumen" sinis Marvin.
"Ya sudah lebih baik ikut daddy ke kantor" ajak Valdo.
"Ikhh ga mau ga suka gelayy!" seru Marvin dengan nada yang sama dengan suara wanita yang tadi ia tonton.
Valdo hanya menghela pasrah kemudian menyentil pelan dahi Marvin "Mulai sekarang daddy gak izinin kamu nonton hal tak berguna seperti itu."
"Ish sakit dad!"
Valdo tak mengindahkan ucapan Marvin. Ia malah menggendong putranya ala karung beras. Marvin berontak namun tenaganya kalah banding dengan tenaga daddy-nya.
Heran Marvin tuh daddy-nya ini udah tua kok makin kuat. Bukannya kalo makin tua makin encok . Daddynya ini juga eemm sedikit ah tidak banyak. huh, ya Marvin akui jika daddy-nya cukup tampan.
Tapi jangan salah dirinya lebih tampan dari Valdo tentu saja.
______________
Disini lah Marvin di gedung yang menjulang ke atas. Kantor perusahaan milik daddy-nya. Gedung yang didominasi warna kelam seperti hitam dan abu-abu dengan 70% terbuat dari kaca menampilkan kesan elegant setiap orang yang melihatnya.
'Pertanyaannya ini Daddy-nya sekaya apa? Gedung gede gini sebagian dari kaca?' batin Marvin.
"Ayok masuk Marvin" tanpa mendengar jawaban dari putranya Valdo menggandeng Marvin yang tengah celingak celinguk memperhatikan interior kantor miliknya.
"Dad kaya yah?" Valdo menoleh saat Marvin mempertanyakan hal konyol. Tentu saja dia kaya, kekayaannya bisa membeli 1 kota bahkan negara. Hanya saja terkadang Valdo tak mau melebih-lebihkan.
Sekarang dia hanya fokus bagaimana cara agar sang putra merasa aman dan nyaman dimanapun ia berada. Dan juga masa depan kedua putranya harus terjamin.
Lagi pula untuk Arka sendiri dia bahkan bisa mencari masa depan nya sendiri tanpa campur tangan dari Valdo.
Valdo pun yakin putra sulungnya begitu hebat. Tidak berbohong jika dia bangga pada Arka. Tetapi jika untuk Marvin, Valdo tak mau putra satunya itu bekerja. Dia akan berusaha keras selama hidupnya agar seumur hidupnya kekayaannya bisa di pakai oleh Marvin kelak tanpa harus bekerja. Meskipun itu terdengar mustahil untuk di lakukan.
"Bicara apa kamu. Tentu saja ayah kaya" Seru Valdo dengan percaya diri.
"Gelayy!!"
Marvin meninggalkan Valdo yang sibuk menyombongkan diri sementara dirinya masuk kedalam.
"Permisi ada yang bisa saya bantu tuan kecil?" ujar salah satu dari 2 resepsionis disana.
Marvin yang di sapa 2 wanita cantik sontak menghampiri mereka. Menyenderkan satu tangan ya sedangkan tangan lain sibuk mengusap rambut bagian samping ke belakang.
Karyawan lain yang melihat aksi Marvin hanya terkekeh. Kenapa bisa ada anak kecil disini? Apa dia tersesat fikir mereka.
"Hey cantik boleh minta nomernya?" ucap Marvin sambil mengangkat kedua alisnya. Pengennya sih satu alis tapi karna tak bisa ya eh bukan tak bisa tapi karena 2 lebih baik yahh!.
Dahi kedua resepsionis itu mengerut " Tuan kecil jika tak ada perlu silahkan keluar dari sini. Disana terdapat pintu keluar" ucap Resepsionis itu dan menunjukkan pintu keluar dengan sopan.
Bukan menuruti perkataan mereka Marvin malah mengambil tangan itu dan menyaliminya.
"Kakak cantik dek nikah yuk ak-"
"Marvin!"
Ucapan Marvin terpotong dengan suara Valdo. Kedua resepsionis itu membungkuk kan badannya tak lupa juga dengan karyawan yang berada disana menghentikan kegiatan mereka untuk membungkuk kepada Tuan besar sekaligus pemilik perusahaan yaitu Valdo.
"Eh kenapa dad" jawab Marvin polos yang membuat semua karyawan termasuk resepsionis tadi manganga tak percaya. Jadi bocah ini adalah Anak tuan besarnya?
"Kenapa daddy di tinggal."
"Ogah aku. daddy bikin gelayy!!"
"Marvin sekali lagi kamu berkata 'Gelay' maka dad pastikan kita akan pindah lagi ke Rusia!" Oceh Valdo. Oh astaga putranya sudah terkontaminasi dengan perkataan yang aneh.
Ada-ada saja. Lagi pula Gelayy itu apa? Mengapa negara ini memilik perkataan yang aneh.
Semua yang ada disana melihat bosnya yang mengoceh sekali lagi menatap tak percaya dengan kejadian di depan nya. Tuan mereka itu irit bicara dan sekali bicara bikin bulu kuduk merinding.
"Ck terus saja dad teross ancam teross!" cerocos Marvin. Heran lagi pula Gelayy itu perkataan yang lucu yang di ucapkan oleh Seorang wanita yang imut dan manis. Soal issue dia tak terlalu peduli, Marvin bukan tipe orang yang mau mengurusi dan ikut campur masalah orang lain.
"Lebih baik kita ke ruangan Daddy" Valdo menuntun putranya ke lift. Namun sebelum masuk "tutup mulut kalian berhentilah menganga dan berkerja lah dengan benar. Jangan sampai saya menarik pelatuk pistol saya dan mencongkel mata kalian karena berani menatap putra saya dengan nanar!" ancam Valdo dingin. Semua yang ada disana segera ketempat masing-masing.
Sedangkan Marvin yang mendengarnya hanya memutar bola mata bosan.
"Heran udah tua bukannya tobat mainnya ancam mulu. Daddy itu butuh belaiann. Kalo mau aku kenali sama janda di tempat Marvin dulu. Jandya cantik soal body beuh aduhayy lah" Marvin terus mengomel hingga Lift terbuka dengan tak sabaran Valdo mengangkatnya ke gendongan bak karung beras.
Oh kenapa sekarang putranya mulai cerewet?
Selamat sore ges.
Jangan lupa vote and comment sankyu🤏😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Marvin Arsenio ✔
De TodoMarvin dengan kesehariannya penasaran langsung baca aja! Maaf jika bahasa campur aduk Em ada beberapa part yang mungkin ada kata mengenakkan jika kurang berkenan silahkan tinggalkan lapak inj terimakasih