tha GENGs

544 36 0
                                    

Eunwo memasuki rumahnya tapi ia tak melihat adiknya ia berkeliling ke dapur kekamar"naa, unhaaa,,,"

Ia mengerutkan dahinya apa adiknya belum pulang, tapi biasanya jam segini ia sudah berada di rumah.

Apa terjadi sesuatu kepada adiknya tapi biasanya kalau ada apa apa ia beritahu dulu pada dirinya.

Sial pikiran unwo sekarang jadi parno tentang adiknya, dengan cepat ia bergegas keluar sambil menelpon adiknya.

Tak diangkat olehnya unwo membuka pintu,

"Ahhh kamjagia, kakak ihh ngagetin"

Dengan reflek unwo langsung memeluk adiknya beberapa saat Lusiana ia mengecek tubuh adiknya diputarnya seluruh badannya untuk melihat apa ada yang luka

"Unha kau tak apa, apa terjadi sesuatu, kenapa kau tumben pulang lama, tru-- hey kau habis nangis kenapa matamu sembab" tanyanya bertubi-tubi.

Yang ditanya hanya menghela nafas tapi waktu pertanyaan terakhir ia mendadak tegang kemudian ia berlagak tak terjadi apapun sebab ia tak ingin kakaknya mengetahui kejadian tadi itu.

"Ahh, kakak aku tak apa lihat"ucapnya sambil memutarkan badannya dan melompat lompat "kalau mataku tadi aku habis terkena debu biasa anginnya terlalu kencang membuat debunya menjalar kemana-mana sampai mengenai mataku"

Unwo masih memerhatikan adik kesayangannya melihat kebenaran yang ada Dimata adiknya.

Tapi tak lama ia menghempaskan nafasnya lega karena adiknya baik baik saja.

"Yasudah ayo masuk" keduanya memasuki rumah mereka.

"Kak maaf tadi Una tidak sempat masak, biar Una masak aja sekarang kakak tunggu dulu ya" ucapnya berlalu.

"Jangan kakak ada Bawa makanan tidak kakak Tarok dimeja makan, biar kakak yang siapin Una ganti baju dulu baru kita makan" ucap eunwo

"Baiklah, terima kasih kak" ucap Una sambil berlalu menuju kamarnya untuk mengganti pakaian.

Beberapa saat Una turun dan mereka mulai makannya, mereka makan dalam diam tak ada suara hingga unwo bersuara.

"Una kalau ada terjadi sesuatu tolong cepat beritahu kakak ya, kakak gak mau Una kenapa kenapa, kakak cuma punya una, Una pahamkan" kata unwo sambil melihat kepada adiknya.

"Iya kak, Una akan beritahu kakak secepat mungkin jika terjadi sesuatu"

"Kakak gak mau waktu kamu keclub itu sampai lupa waktu, coba saja jika waktu itu kakak datang cepat disana berbahaya una, tolong dengarkan kakak, kalau kakak tak ada didekatmu siapa yang bakal menjaga mu, apa kakak suruh anak buah kakak aja untuk menjaga kakamu"

Una reflek menggeleng kan kepala cepat"tidak kak jangan, Una bisa jaga diri kok, Una Janji gak bakal macem macem"ucap Una.

"Tapi---"ucap unwo terpotong karna Una langsung bersuara"kak dengar kalau terjadi sesuatu Una bakal teriak kok pasti orang pada denger, tenang aja una bisa jaga diri kakak percaya sama Una ya"

"Iya tapi-----"

" Kak Una sudah besar, Uda tau bagaimana cara untuk bisa melindungi diri Una, kak please" ucap Una agyo.

Membuat unwo gemas, reflek mencubit pelan pipi adiknya.

"Ih kakak sakit"

"Apanya sakit kakak cubit pelan ya,sakit dari mananya"

"Walaupun pelan tetep aja sakit"

"Ah masak, kalau gini sakit gak?" Tanyanya sambil menggelitik kan perut adiknya.

"Ahahahah kakak geli, sudah kak ahahah cukup hahaha perut Una sakit haha"

"Gak gak akan"

Akhirnya mereka tertawa bersama, sungguh indahnya kehidupan adik kakak ini.

☢☢☢

"Bam gimana aman gak" tanya jaehyun.

"Oh aman kok, tapi ada satu bocah tua, ngeselin banget sumpah masak dia ngejek gue katanya kalau gue marah ntar kulit gue keriput apa cobakan maksudnya" ucapnya.

"Hahaha siapa tuh bocah jujur bener kalau ngomong" tawa jaehyun.

Mendengar itu Bambam menatapnya datar "Lo temen siapa sih, ngapa Lo bela dia juga, Lo mau ngejek gue gitu, wah parah Lo, sakit hatinya saki gue, minta maaf cepat" ucapnya mendrama.

"Ogah"

"Oh gitu, gue gak bakal mau ngurus ni kerjaan kalau Lo gak mau minta maaf"

"Oh oke, kalau kita kumpul nanti Lo gak bakal gua traktir ntar biar aja, biar porsi Lo gue kasi kelalisa buat dia gendut lagi" ucapnya sambil melipat tangannya di dada.

"Jadi gimana masih gak mau kerja?"tanya jaehyun.

"Sumpah ni orang hobinya ngancem traktir trus mentang mentang kaya" ucap dalam hati bambam.

Bambam mendecik" iya iya gak jadi, Lo ngancem itu trus, mentang kaya Lo"

"Oh gak mau ni yau---"

"Ihh jangan dong, iya gak jadi, puas Lo!"

"Bagus bagus ini baru bambam, gue duluan ya bam, semangat kerjanya, bayyy" ucapnya berlalu.

Bambam yang melihat kepergian jaehyun "LO KALAU GUE KAYA GUE BALAES LU!" Teriak bambam.

Jaehyun cuman melambaikan tangannya "gue tunggu!!"

"Kenapa sih gue harus bertemu sama orang yang hobi buat gue emosi, gak bisa gitu kalau ketemu membuat hati gue adem tenang senang, heh kesel gue" ucap bambam sambil berlalu melanjutkan kerja nya.

Waktu berjalan ia merasa ada yang lupa tapi apa.

Ah ia bambam ingat ia mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya.

"Ah bego banget gue, ni kalung kan mau gue tunjukkin kejaehyun, ah elah mau ngejar ntah kemana tu jahe sial bener dah"

"Oy bam!"

Merasa namanya terpanggil membuat ia menoleh saat ia tau siapa yang memanggil nya ia mengendus"apa Lo, mau ejek gue lagi, belum puas yang semalam ha!"

"Gue datang Baek Baek , lu ngegas aja kayak Bawak motor yang lagi sepi"

"Ck, langsung intinya aja, mau kerja gue, muak juga liat tuh muka" tunjuk bambam tu muka youngHoon.

"Ha ngapa muka gue?" Tanya youngHoon.

"Ck, cepat la ada sih?!"

"Tunggu dulu tadi lu bilang muka gue kenapa?"

Bambam menatap datar tu bocah"muka Lo ada belek, Dahlan gue cabut, lama Lo" ucapnya langsung berlalu.

youngHoon kaget ia reflek pergi ke toilet untuk melihat bener gak apa yang dikata tulidi.

"Lidi bangsaatt ketipu gue!!!"

Dilain sisi lain bambam mengendus karna tuh bocah gak jelas manggil dirinya, tapi tak lama ia tertawa karna ia telah mengerjainya "mampus gue kerjain hahahaha"

Tiba tiba Tertawa mendadak terhenti karena ia melihat seseorang yang gak asing diujung tempat kerjanya.

Ia mengerutkan alisnya melihat dengan seksama sambil berjalan mendekat.

"Hah itu bukannya?"

THE GENGsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang