"Hello again Indonesia!"
Casi melangkah dengan ragu keluar dari pintu bandara kedatangan Internasional, dalam hatinya dia sangat merindukan sosok yang selama ini selalu dia mimpikan.
...
Bagaimana rasanya setelah berpisah selama 4 tahun dan bertemu...
Sudah 4 bulan Casi tinggal di Indonesia dan selama 4 bulan juga tidak ada perubahan positif tentang hubungannya dengan Daffa, benar apa yang dikatakan Sadam pada Casi saat di Palestina sebelum dia naik pesawat.
Casi if you want to come back with him, you have to be honest to him, otherwise you can't be with him no matter how hard you try.
"Sadam emang selalu benar!" Gerutu Casi saat dia sedang bersiap berangkat ke rumah sakit.
Apartment milik Casi tidak terlalu besar tapi cukup untuk dirinya, dia sangat cinta apartment ini, dari awal dia menempatinya tidak pernah dia ubah apapun furniturenya dan sampai sekarang pun masih terlihat cukup bagus.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Casi melihat jam tangannya sudah pukul 8 pagi, dia sudah terlambat, dengan cepat dia berjalan ke basement dan masuk ke mobilnya kemudian melaju ke rumah sakit.
Hari ini dia harus mengisi pertemuan karena ada pasien yang harus dilakukan operasi gabungan dengan department lain.
"Kenapa gue juga harus ikut sih, kan tinggal head of department yang bersangkutan aja yang meeting, duh" gerutu Casi.
Dia memarkirkan mobil parkiran UGD, lalu berjalan cepat ke ruangannya mengambil beberapa berkas pasiennya dan memakai jas dokternya, setelah itu berjalan ke ruang pertemuan karena di chating group sudah ramai bahwa pertemuan akan dimulai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dengan nafas terengah dia sampai di ruang pertemuan, disana sudah ada beberapa dokter termasuk Santi, dia disini menggantikan Ahza, karena sejak kemarin dia cuti, kemungkinan hari ini masuk.
Santi tersenyum ramah pada Casi. "Pagi dokter Casi"
"Pagi dokter Santi, wah kayaknya hari ini ceria banget ya"
Santi tersenyum kembali memamerkan giginya. "Tiap hari harus selalu ceria dong"
Tak lama Daffa datang, Casi melihat Santi tersenyum padanya dan Daffa pun membalas senyumannya, seperti biasa dia tidak menghiraukan Casi yang berada disitu.
Masih memperhatikan mereka sebelum pertemuan dimulai Casi melihat Daffa berbicara pada Santi, tentu saja Santi meresponnya dan di akhiri dengan tawa Santi, sangat berbeda dengan kondisi waktu itu Casi lihat mereka bertengkar.
