CHAPTER 29 - Mi Amor 🤍

903 33 12
                                    

"Itu dokter Daffa?"

"Iya haha kok lucu banget bajunya"

"Kayaknya ada panggilan darurat jadi harus ke sini"

"Tapi kan gak pake baju itu juga kali ke rumah sakitnya"

Para staff rumah sakit yang melihat Daffa berlari ke ruangan NICU, di depan ada beberapa orang dokter yang menunggunya.

Sesaat mereka terdiam melihat dokter yang di hormatinya datang menghampiri dengan celana teddy bear, tapi mereka langsung sadar saat Daffa bertanya.

"Gimana kondisinya?"

Daffa memakai jas dokter dan sarung tangan yang di berikan dokter koas lalu berjalan masuk ke dalam.

...

"Pantau terus kondisinya, report every one hour by text" ujar Daffa pada dokter yang ada disitu sambil membuang sarung tangannya.

Daffa merasa lega karena pasiennya sekarang dalam kondisi stabil namun memang butuh extra pengawasan karena kapan saja bisa drop kembali.

"Dok, mau ke ruangan dulu atau langsung balik?"

"Mau beli kopi dulu abis itu balik, kenapa?"

"Ehm dok.."

"Apa sih?" Tanya Daffa kesal saat timnya berbicara tidak jelas. Daffa membuka jas dokternya, dia berencana cepat pulang dan bertemu Casi sambil membawakan gadis itu segelas kopi.

"Maaf dok, tapi mending di pakai aja jas nya ya" ujar salah satu dokter bawahannya yang sudah dekat dengannya.

"Emang kena.." belum sempat Daffa mengelesaikan kalimatnya, dokter tersebut memberi kode pada pakaian Daffa.

Shit gue lupa lagi pakai baju Casi.
Jadi sedari tadi gue berkeliaran di sini pakai baju ini.

Daffa menggaruk kepalanya yang tidak gatal lalu menatap beberapa dokter di depannya yang sedang tersenyum-senyum geli.

"Kayaknya gue gak harus jelasin kenapa pakaian gue sekarang ini kayak gini ya, gue buru-buru pergi kesini pas dapet kabar soal Melisa drop. Kalau gitu gue langsung balik deh ya"

Daffa merebut masker yang masih baru di saku jas salah satu dokter co-ass yang masih menahan senyumnya, dan dengan cepat memakai di wajahnya lalu memakai kembali jas dokternya.

"Gue balik ya" Daffa berjalan pergi. "Kalian kalau mau ketawa ya ketawa aja jangan di tahan, nanti jadi penyakit!" Tambahnya agak keras.

Daffa terus berjalan tanpa menoleh lagi dan terdengar suara tawa dari dokter-dokter yang sedari menahannya.

"Hah security! Gue tadi gak ngeuh baju ini, pasti mereka ngakak juga, Daf, Daf! Kok bisa-bisanya lo lupa sih!" Gerutu Daffa.

Dia berjalan cepat ke lobby dan tidak melewati UGD dulu. "Pak, mobil saya dimana ya?" Tanya Daffa pada security yang sebelumnya dia temui untuk menitipkan mobil.

"Oh dokter Daffa, kaget saya tak kira siapa soalnya pakai masker" ujar security. "Mau di ambilin apa ngambil sendiri mobilnya?" tanyanya sambil memperlihatkan kunci mobil Daffa dari sakunya.

Daffa mengambil kuncinya. "Saya ambil sendiri aja, thank you ya pak"

"Wis dok sami-sami, ngomong-ngomong celananya bagus dok"

"Thanks pak! Jangan tanya beli dimana ya, ini punya pacar saya"

"Walah dokter sudah punya pacar toh sekarang"

"Ya gitu deh, yaudah pak saya balik ya" ujar Daffa berjalan saat melihat tanda unlock mobilnya.

Masih jam 21.00, ternyata lama juga Daffa menangani pasien tadi. Rencananya dia akan pulang ke apartment nya untuk mengambil baju yang bisa di pakai besok dan membeli kopi, dia akan beli ke via drive thru saja agar tidak perlu keluar dari mobilnya.

Mi Amor 🤍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang