CHAPTER 9 - Mi Amor 🤍

843 54 5
                                    

"Casi!!" Teriak Sadam.

Casi berdiri di tengah-tengah zebracross dengan lampu hijau menyala dan didepannya sudah ada mobil yang akan menambraknya, dengan cepat tubuh Casi terpental ke pinggir jalan menghasilkan luka lecet di lengan dan lututnya.

Dia bangun dengan bingung menyadari kondisi disekitar, dilihatnya Sadam terkapar dengan seorang pengendara motor, Casi dengan cepat mendekati Sadam dan tiba-tiba Daffa berada disisinya.

Sadam tidak sadarkan diri dengan bersimbah darah, air mata Casi tidak bisa terbendung lagi karena rasa bersalah jika pria itu terjadi sesuatu yang fatal, Daffa mencoba mengecek kondisi Sadam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sadam tidak sadarkan diri dengan bersimbah darah,
air mata Casi tidak bisa terbendung lagi karena rasa bersalah jika pria itu terjadi sesuatu yang fatal, Daffa mencoba mengecek kondisi Sadam.

Blank dan shock, itu lah yang dialami Casi sekarang, dia sama sekali tidak bisa berpikir, ilmu kedokterannya seketika menghilang saat melihat Sadam mengorbankan nyawanya untuk Casi.

"Sadam.." isak Casi. "Please, wakeup! Hiks.. Sadam!!!"

Tanpa Casi sadari Daffa sudah berada di depannya. "Casi tenang, gue lagi periksa ini, telepon ambulance"

"Gimana bisa gue tenang, dia terluka ini gimana.." Isaknya sambil merogoh ponsel yang ada di saku celananya. "Sadam, wakeup.."

Dari tempat kejadian ke rumah sakit tidak jauh jadi Sadam langsung mendapatkan perawatan di UGD, tak jauh dari Sadam yang sedang mendapat perawatan oleh dokter yang standby berdirilah Casi yang memperhatikan sambil berjalan mondar-mandir gelisah.

"He's okay, Cas" ujar Daffa.

Casi menatap Daffa yang berada didekatnya, sedari tadi dia menghilang dan baru muncul sekarang dengan membawa segelas air ditangannya.

Daffa mengusap punggung Casi menimbulkan rasa sesak didadanya yang sedari tadi di pendam, luruh-lah kembali air matanya di depan Daffa.

Daffa memeluknya sambil mengusap lembut punggung Casi. "He's okay, Casi" bisiknya.

Jadi Sasi udah moveon sama orang itu ya, pikir Daffa.

Inggrid, dokter yang memeriksa Sadam menghampiri Casi, tidak ada yang dikenal Sadam di Indonesia, mau tidak mau Casi lah yang jadi wali Sadam.

"Dokter Casi" panggil Inggrid.

Secepat kilat dia melepaskan pelukan dari Daffa dan menghampiri Inggrid sambil menghapus kasar air mata di pipinya.

Secare itu ya kamu sama dia, pikir Daffa lagi.

"Gimana dok?"

"Hasilnya tidak terlalu buruk, tangan kanannya retak karena berbenturan dengan motor, tidak ada masalah luka di kepalanya hanya beberapa luka saja" jelas Inggrid.

Casi menghela nafas lega. "Thank you dok, boleh aku liat dia?"

"Tentu saja" Inggrid tersenyum.

Mi Amor 🤍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang