Author POV
"So why?" Tanya Casi saat Daffa baru mendudukan pantatnya di sofa sebelah Casi.
Daffa membuka colanya. "Sabar" lalu meneguk cola dan mengambil satu potong ayam, dia lihat beberapa potong ayam sudah habis di lahap Casi.
"Jadi .. aku lagi menjalankan sebuah misi agar Mami menyetujui kita"
"Again? Misi? What misi? I think it must be a ridiculous mission, just like before you said I am pregnant! I don't believe you"
Daffa tertawa. "Mulutmu dan cerocosanmu, I love and miss it when you're gone"
Casi memutarkan matanya. "Jadi apa?"
"Jadi selama dua minggu ini aku tinggal di rumah Mami, selama itu juga setiap aku pulang ke sana aku minum dulu"
"Alkohol?" Daffa mengangguk. "Untuk apa?"
"Aku mabuk, I mean pura-pura mabuk dan mengacau di rumah"
"Tuh kan, tuh kan" Casi menghela nafasnya, ide nya emang gak bisa di percaya. "Emang kamu anak SMP berontak kayak gitu?"
Daffa menatap Casi geli. "Kamu tenang aja, nanti aku kasih tahu hasilnya" ujar Daffa dengan senyum meyakinkan lalu dia memakan lagi ayam yang baru di ambilnya.
"Aku tetep gak percaya sama kamu"
Daffa kembali tertawa geli. "Kamu mandi dulu gih, bau tahu"
"Hah?" Casi kaget dengan komentar pacarnya itu lalu mencium badannya. "Engga ih!" Masih menciumi badannya. "Yaudah aku mandi dulu"
Daffa tergelak melihatnya terbirit masuk ke kamarnya. "Pakai baju aku aja, whichever one you want"
...
"Daf.."
"Hm..?" Tanya Daffa tanpa mengalihkan perhatiannya, dia mengusap-usap lembut pundak Casi.
Mereka berdua sedang membaca buku di kasur, masing-masing berbeda judul buku. Tentu saja, section mereka di rumah sakit saja berbeda jadi buku yang mereka bacapun berbeda.
"Gimana kalau Mami selamanya gak restuin kita?"
Daffa tertawa geli. "Gak mungkin"
"Kok kamu bisa yakin?"
"Itu kan Mami aku, aku yakin dia pasti luluh"
"Luluh karena anaknya berontak, childish" ujar Casi sambil memutarkan matanya.
Daffa menutup bukunya lalu mengambil buku yang sedang di pegang Casi dan memfokuskan dirinya pada sang pacar. "Listen, mau Mami restuin kita atau engga, kamu gak perlu ikut pusing. Sekarang aku pasti akan lindungi kamu, just believe me"
"Kalau ada masalah apa-apa kamu harus bilang ke aku, so I can protect you, then the past will not be repeated, you promise me?"
Casi menghela nafasnya pelan, tidak menjawab.
"You have to promise me!"
"Oke, I promise"
"Good". Daffa memeluk Casi. "Dari pada mikirin Mami terus mending mikirin aku aja" lanjutnya, lalu berbisik. "Let's do something fun"
Casi merinding mendengar bisikan itu di tambah tangan Daffa yang mengelus punggung Casi lembut. "I can make you satisfied tonight"
"Hemm ..." erang Casi, Daffa menyerang telinga, leher dan tenguk Casi dengan kecupan.
"With my hand .. my lips and .. my dickyyy .. I will .. "
"Akhhhh .."
"Give you .. unforgettable pleasure .. to .. distract your mind"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mi Amor 🤍
Romance"Hello again Indonesia!" Casi melangkah dengan ragu keluar dari pintu bandara kedatangan Internasional, dalam hatinya dia sangat merindukan sosok yang selama ini selalu dia mimpikan. ... Bagaimana rasanya setelah berpisah selama 4 tahun dan bertemu...