CHAPTER 22 - Mi Amor 🤍

427 32 2
                                    

Tok tok tok ..

Casi melihat ke pintu, sudah ada kepala Daffa yang masuk dengan badan yang masih tersembunyi pintu.

"Come in" ucapnya.

Daffa masuk dengan lesu, Casi menghampiri Daffa yang duduk di sofa.

"Sedih?" Tanya Casi. "Aku udah denger ceritanya"

Kepala Daffa bersandar pada bahu Casi lalu mengangguk, sebelah tangannya merangkul tangan Casi. "Meski gak terlalu lama tapi tetep selalu sedih"

Casi mengusap lengan Daffa. "It's normal"

"Gini dulu bentar aja" ucap Daffa merangkul pinggang Casi lalu matanya terpejam.

5 menit berlalu Daffa melepaskan pelukannya. "Thank you"

"Are you okay?"

"No, laper" jawabnya pada Casi dengan nada manja.

"Udah tengah malam belum makan?" Daffa mengangguk menjawabnya. "Biasanya kan kamu suka makan sama Ahza atau Arka"

"Tadi aku sibuk banget, kayaknya juga mereka udah pulang tadi magrib"

"Oh bener juga, Ahza sekarang gak ambil jadwal malam" ucap Casi.

Daffa mengangguk. "Arka juga dia ambil jadwal malam dikit, kalo gak ada yang gawat banget dia pasti pulang"

"Iya lah pasti, mau makan apa?" Casi mengeluarkan ponselnya lalu membuka aplikasi pesan antar"

"Jam segini apa ya, burger aja deh"

Casi mengangguk, memang tengah malam gini resto yang masih buka cuma fastfood aja.

...

Satu bulan berlalu hubungan Casi dan Daffa sudah semakin dekat, meskipun keduanya belum berani bertanya maupun menceritakan masa lalu.

Casi pikir lebih baik fokus di masa sekarang karena masa lalu benar-benar menyakitkan baginya untuk di bahas.

Begitupun Daffa, dia pikir akan ada saatnya mereka berdua bercerita tanpa beban tentang masa lalu karena dia tidak ingin membuka luka hati Casi.

Daffa : See you tonight.

Casi menutup ponselnya lalu tersenyum setelah membaca pesan dari Daffa, malam ini dia mengajaknya makan malam bersama. Tidak ada hal spesial entah mengapa dirinya merasa tiak sabar menunggu malam ini.

Casi berjalan masuk ke ruangannya lalu menyimpan tas dan memakai jas dokter. Setelah memeriksa laporan pasien, Casi pun berjalan mengecek UGD.

Jam masih menunjukan pukul 5 dini hari, sebelumnya Casi mendapat kabar bahwa tadi subuh hari ada kecelakaan mobil, untunglah pasien dapat di tangani dengan baik oleh dokter yang berjaga.

"Pagi dokter Casi" ucap dokter yang berjaga semalam, dokter itu berjalan ke arah Casi lalu duduk di kursi dekat meja kontrol.

"Pagi dok, istirahat aja dok, biar saya yang ganti jaga" ucap Casi dengan sopan karena dokter ini senior di kampusnya dulu.

"Wah masih 1 jam lagi jadwalnya"

"Gak apa-apa dok, gih saya yang jaga disini"

"Oke kalo gitu, saya ke atas ya" Casi mengangguk sebagai balasannya.

"Dokter Casi semangat banget pagi ini" ucap suster yang ada disitu.

Casi tertawa. "Bukan gitu, kasian dokter Yogi semalem kan banyak pasien"

"Iya sih dok, dihh gila semalem gak berhenti-berhenti"

"Iya dok, gara-gara anak koas ngomong aneh-aneh dah jadi kita kena disini" ucap dokter intern.

Mi Amor 🤍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang