CHAPTER 15 - Mi Amor 🤍

772 51 10
                                    

Double up!!!
Thank you buat yang udah sabar nungguin kelanjutan cerita Daffa - Casi ;)
Jangan lupa di vote dan komen ya, thank you.

———

"Bayi ini, lagi menunggu donor jantung?"

Daffa mengangguk. "Rani, udah pakai VAD selama 3 bulan lebih tapi belum dapat donor jantung"

Lalu menghela nafas berat. "Dia hebat udah bertahan selama ini" tangan Daffa memegang kaca yang menghalangi mereka, seakan dia menyentuh pipi sang bayi.

"Dokter akan berjuang sekuat tenaga selama kamu juga berjuang, semangat terus little girl"

"Hah beneran deh ternyata rumor itu" ucap Kenan saat berjalan keluar dari PICU bersama Daffa.

"Rumor apa?"

"Soal lo punya anak"

Deg!
Jantung Daffa seakan berhenti saat sahabatnya itu menjenguknya, Kenan salah satu sahabatnya sedari kuliah selain Arka. Mereka berdua sama-sama kuliah kedokteran mengambil jurusan Pediatric atau ilmu kedokteran spesialisasi anak.

"Maksud lo?"

"Ya itu, semua pasien lo, lo anggap anak"

Daffa bernafas lega, dia mengira jika rumor bahwa kejadian bersama Casi sudah diketahui orang-orang terlebih dulu.

"Emang lo engga?"

"Sama aja sih Daf" Kenan mengusap tenguknya. "Cuma gak separah lo" dilanjutkan dengan tertawa renyah.

"Urusan gue udah beres, gue flight besok pagi"

"So, nanti malem lo bisa?"

"Why not, gue balik hotel dulu deh. Berkabar aja ketemu dimana"

"Okay, bye"

...

Jam 8 malam mereka bertemu kembali di salah satu cafe terkenal di daerah Kemang untuk sekedar mengobrol ringan mengupdate tentang kehidupan masing-masing karena sudah lama juga tidak bertemu.

"What's up bro?"

"Yah begitu lah.." seorang pelayan datang dengan 2 buah botol beer.

"Gimana kabar istri lo?" Tanya Daffa sambil meneguk minumannya.

"She's doing good, kirain gue bakal ngeluh tapi engga, meskipun Surabaya emang panas banget di banding Bandung"

Daffa mengangguk. "Eh gimana kabar Casi? Gue denger dia udah balik Jakarta?" Tambah Kenan.

Daffa mengangguk lagi.

"Gue nanya lah di jawab, masa cuma ngangguk-ngangguk lo, udah mabok?"

Daffa tersenyum memamerkan giginya, sebelum menjawab dia menghela nafas berat. "Dia udah di Jakarta, udah agak lama juga.."

"Terus?" Tanya Kenan saat Daffa berhenti berbicara.

Tangan Daffa menjambak rambutnya lalu mengusap wajahnya dengan kasar.

"Lo inget kan Casi ninggalin gue?"

"Yamana gue bisa lupa Daf, itu hal yang bikin lo ancur seancur-ancurnya tapi beruntung sekarang lo bisa jadi orang, Daf" Kenan tertawa lagi.

"Gue baru tau kejadian yang sebenernya baru-baru ini alasan kenapa Casi ninggalin gue"

"Setelah bertahun-tahun ini lo baru tau? Gila lo" Kenan menggelengkan kepalanya lalu meneguk minumannya sambil mendengarkan Daffa bercerita.

Mi Amor 🤍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang